Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec. Tinambung Polewali Mandar, Burhanuddin Hamal, bertindak selaku Khatib Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H./2023 M. di Mesjid Nurul Hidayah Pupenga Desa Galung Lombok Kec. Tinambung, Sabtu 22/04/2023.
Dalam kesempatan ini, cenderung menyorot sisi lain dari muatan implementasi ibadah puasa yang sesungguhnya bersinergi dengan nilai budaya SIPAKATAU. Orientasi budaya ini tentu saja bukan untuk kepentingan sepihak, melainkan prinsip saling menghargai antar sesama atau komitmen dalam membangun kebersamaan menuju kebaikan bersama (legitimasi QS. Al-Anbiya': 107).
Karena itu, tanpa kualitas taqwa sebagai buah dari pendidikan Ramadhan maka budaya mala'bi tersebut mustahil bisa terjabarkan dalam realitas keseharian. Mengapa demikian ? Jawabnya karena hanya mereka yang istiqamah terhadap nilai-nilai puasanya yang akan terhindar dari ego-ego AMELOANG DISANGA (selubung riya').
Puncak dari pengenalan diri manusia hakikatnya ada pada reputasi kesadarannya sendiri sebagai "hamba Tuhan". Hal ini disugesti oleh sepenggal petuah kearifan lokal yang ternukil dalam buku Mottiana Mandar karangan Alm. AM. Mandra (Budayawan Bura' Sendana), berbunyi :
"Tappa' diwawa pole, Siri' dipapputiang, Rakke' di Puang iamo sulo tongat-tongan di waona lino"
(kita lahir dengan Iman, realitasnya dibungkus bahasa moral, taqwa pada Tuhan itulah sejatinya obor penerang hidup di atas bumi).
Ushikum wanafsi bitaqwallah, Wallahu a'lam bisshawab.
Penulis/Kontributor :
Burhanuddin Hamal (Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec. Tinambung Polewali Mandar)