MTQN XXX 2024

Walau Penuh Tantangan, Kakanwil Adnan Ingin Kafilah Sulbar Ukir Prestasi

Walau Penuh Tantangan, Kakanwil Adnan Ingin Kafilah Sulbar Ukir Prestasi

Mamuju (Humas Kanwil) - Perjalanan Tim Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an Sulawesi Barat yang Ke-XX ke kalimantan timur ini, akan membawa nama besar sulawesi barat. 

Kegiatan Rapat Pemantapan persiapan menuju MTQN ke-XX ini dilaksanakan melalui daring, yang diikuti oleh Ketua LPTQ Sulbar, Sekretaris LPTQ Sulbar, Pendamping, Pelatih dan tim lainnya. (Sabtu, 31/08/2024)

Kakanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota menyampaikan Sulawesi Barat selalu mengukir dalam sejarah ketika mengikuti perjalanan sejarah MTQ, itu bukan saja melahirkan qari' dan qari'ah nasional tetapi juga melahirkan qari' dan qari'ah internasional.

"Kedatangan kita di Kalimantan ini bukan sekedar hanya menggugurkan kewajiban kepesertaan kita, tetapi kita ingin berprestasi di sana walaupun disadari bahwa tantangan itu luar biasa", ujar Adnan Nota.

Selain itu, ia juga menjelaskan penanggung di seluruh seksi terutama persoalan-persoalan teknis, hari ini merupakan cek terakhir dari apa yang seharusnya kita lakukan.

"Jangan sampai nanti kita pada kegiatan di Samarinda, masih ada hal-hal teknis kaitan dengan tata persuratan kita masih lupakan, maka itu penting untuk kita selesaikan hari ini," jelasnya.

Selanjutnya, dalam perjalanan ini menuju MTQN ke-XX, ini tergantung pada kondisi dari seluruh peserta qari' dan qari'ah, ini sangat bergantung pada kesehatan untuk penampilan peserta nantinya. 

Oleh karena itu, Kakanwil mengingatkan kepada pendamping dan pelatih mungkin mulai sekarang, perlu difasilitasi pemberian vitamin tambahan dan lainnya.

"Minta tolong ini kepada Kabid. Bimas Islam untuk memfasilitasi dan melakukan ini, sehingga kondisi fisik qari' dan qari'ah ini tidak terganggu terutama nanti sebelum penampilan," ungkapnya.

Diakhir arahannya, ia juga berharap nanti akan ada defile disana, tentu ini disiapkan secara khusus, seperti apa format defile dalam menampilkan kekhasan tradisi dari sulawesi barat.

"Andaikan kita memungkinkan bawa sayyang pattu'du, kita bawa sayyang pattu'du, tapi karena itu terlalu berat ya sudahlah, kekhasan dalam ciri fisik kita pakaian adat atau apa, pak Sahlan mungkin lebih pahamlah kaitan dengan ini," harapnya.


Wilayah LAINNYA