Profesionalitas dan Moderasi Beragama 2 Fokus Kakanwil Pada Pembinaan ASN di MAN 2 Polman

Pembinaan ASN di MAN 2 Polman, Sabtu (11/3/2023)

Matakali (Humas) - Demi menciptakan guru yang profesional, pembinaan dan penguatan terus dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar secara simultan di madrasah-madrasah. Salah satunya yang dilakukan di MAN 2 Polman, Sabtu (11/3/2023).

Dikatakan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Misbahuddin bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas dan fungsinya di instansi masing-masing. Selain sebagai kewajiban, kompetensi merupakan bagian dari pengembangan karir aparatur atau ASN. Dalam Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014.

"mungkin keterjangkauan tidak bisa sekaligus semua, namun perwakilan-perwakilan dari KKM yang hadir bisa memberikan imbas ke masing-masing ASN yang ada di masing-masing madrasah," jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya saat ini madrasah memiliki tantangan besar, guru harus terus mengembangkan diri, berinisiatif meningkatkan kualitas, guru harus punya kemampuan fleksibilitas dan agilitas.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan menyesuaikan diri dan agilitas adalah kemampuan untuk cepat berubah. Hal ini yang terus didorong agar guru-guru bisa menyesuakan diri dengan tantangan di masa ini dan di masa yang akan datang.

"Dengan pengembangan kompetensi tersebut harapannya bisa membawa madrasah-madrasah semakin berprestasi," pungkas H. Misbahuddin sesaat sebelum mengakhiri sambutannya.

Kakanwil Kemenag Sulbar H. Syafrudin, sebagai narasumber utama menjelaskan bahwa saat ini guru tidak lagi hanya dituntut untuk pintar tapi juga profesional dan bijaksana.

"Karena kalau cuman pintar semua guru-guru pintar tapi apakah ilmu yang kita berikan kepada anak didik kita sudah mampu mengisi nilai-nilai kepada mereka, nilai-nilai moral, etika, pancasila. Jangan sampai guru hanya mengajar menggugurkan tugas", jelasnya.

"Tugas guru berat, guru harus visioner, harus berpikir kedepan dan mampu meningkatkan kompetensi," ujarnya

Untuk menjadi profesional menurut Kakanwil sebenarnya mudah, dengan meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kompetensi pribadi dan tdak menjadikan mengajar sebagai rutinitas. Melainkan menjadikan mengajar sebagai kebutuhan, maka pasti akan sungguh-sungguh dikerjakan. Membuat sebuah ikatan dengan anak didik, agar guru tahu dan mengerti kabutuhan masing-masing anak didik.

Di samping itu, Kakanwil tak henti-hentingnya mengingatkan kepada seluruh ASN yang hadir agar tidak terlibat dalam politik praktis di Tahun 2023 ini. ASN malah harus menjaga kerukunan karena Menteri Agama telah mencanangkan Tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kakanwil Gorontalo tersebut juga menekankan ASN tidak boleh terlibat politik identitas, "identitas politik boleh, masing-masing pribadi bebas memilih. Yang tidak boleh adalah politik identitas, menjadikan identitas sebagai bahan berpolitik, termasuk menggunakan agama sebagai bahan berpolitik.".

Ia juga mengongat bahwa moderasi beragama adalah mandat dari presiden. "Kemenag diberikan mandat oleh presiden melalui RPJMN 5 tahun salah satunya tentang moderasi beragama, dan hanya 1 Kementerian yang diberi tugas khusus tersebut yaitu Kementerian Agama. Itulah mengapa Kementerian Agama sangat penting bagi negara kita," urainya.

Ia mendorong para guru untuk berpikir luas, tidak menjadi ikan dalam aquarium yang tinggal di tempat kecil hanya untuk dipamerkan dan berpikir sebatas dirinya sendiri, melainkan menjadi ikan yang tinggal di lautan yang bisa melihat sudut pandang lebih luas.

Hadir dalam kegiatan tersebut mendampingi Kakanwil, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulbar, Kepala MAN 2 Polman dan sejumlah guru se-KKM MAN 2 Polman yang hadir sebagai peserta.


Wilayah LAINNYA