Mamuju (Humas) – Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Syamsul mengapresiasi seluruh insan Kanwil Kemenag Sulbar atas komitmen dan dedikasi yang telah diberikan dalam upaya memperbaiki layanan-layanan yang ada di Kementerian Agama khususnya di Sulawesi Barat. Hal tersebut disampaikannya pada apel, Kamis 4/7/2024 saat menjadi pembina apel.
“Terima kasih kepada kita semua atas komitmen dan dedikasi memperbaiki layanan-layanan di Kementerian Agama melalui tugas dan fungsi kita masing-masing. Secara umum saya kira berjalan sesuai dengan harapan kita semua, oleh karena itu saya berharap kita tetap menjaga komitmen dan dedikasi kita untuk senantiaasa meningkatkan layanan kita,” pungkasnya.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa seluruh jajaran Kanwil Kemenag Sulbar tidak pernah berhenti mengevaluasi hal-hal terkait layanan. Insya allah akan dibenahi bertahap, termasuk realisasi serapan anggaran.
“Saya cek sudah mulai menanjak sedikit demi sedikit. Saya harap seluruh penanggung jawab kegiatan, tetap fokus dalam rangka merealisasikan hal-hal yang bisa kita realisasiskan terutama kegiatan-kegiatan yang tidak terkait dengan waktu. Juga hal-hal lain secara bertahap akan kita benahi,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa program nasional penyelenggaraan haji sudah hampir selesai, tertinggal 2 kloter yang belum tiba di tanah air, kloter 22 dan kloter 24. Mulai tanggal 9 dan 11 nanti akan tiba di makassar. Oleh karena itu, ia berterima kasih atas dukungan seluruh insan yang telah bekerja, mendukung dan turut menyukseskan penyelenggaraan haji.
Hal beritkutnya yang turut ditekankan H. Syamsul mengenai komando satu barisan sebagai ASN Kementerian Agama. Menurutnya apapun yang menjadi harapan Kementerian Agama, apapun yang sudah diputuskan pimpinan di pusat semuanya harus berada satu barisan. Termasuk dalam hal, komentar, literasi dan wacana yang dibangun harus seirama dengan keputusan dan apa yang ditetapkan oleh pimpinan.
“Jadi sebagai ASN, tidak boleh berkomentar yang keluar dari barisan, terutama narasi – narasi yang kontra produktif dengan kebijakan yang telah diambil secara sentral. Apapun yang diputuskan pimpinan kita di pusat, kita harus mampu berada di belakangnya baik secara komitmen maupun literasi-litarsi yang kita bangun harus seirama dengan keputusan yang diambil pemerintah pusat.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, bahwa untuk meningkatkan soliditas organisasi, maka Kementerian Agama harus berada dalam satu barisan yang kuat, kokoh dan terorganisir untuk Kementerian Agama yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.