Moderasi Beragama

Kakanwil Kemenag Sulbar: Kebersamaan Melalui Dialog, Wujudkan Kerukunan Antar Umat Beragama

Silaturahmi dan Dialog Antar Agama dan Budaya dengan tema “Merajut Kebersamaan Sarana Meningkatkan Pemahaman Keberagaman dan Toleransi”.

Mamuju, Humas Kanwil – Kepala Kantor Wilayah  Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Adnan Nota, membuka acara Silaturahmi dan Dialog Antar Agama dan Budaya dengan tema “Merajut Kebersamaan Sarana Meningkatkan Pemahaman Keberagaman dan Toleransi”.

Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 Oktober s.d 23 Oktober 2024 di Hotel Al-Ikhlas Polman Acara silaturahmi dan dialog ini dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, para peserta tampak antusias dan berkomitmen untuk terus membangun kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Barat.

Dalam sambutannya, Adnan menyampaikan pentingnya peran silaturahmi dan dialog dalam memperkuat toleransi serta kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.

Menurut Adnan, Indonesia sebagai bangsa besar dianugerahi oleh keberagaman suku, budaya, dan agama. Hal ini menjadi kekayaan yang harus dijaga dengan baik melalui upaya dialog yang berkesinambungan. "Kita ini bangsa yang besar, dan sudah ditakdirkan berbeda-beda. Keberagaman ini bukan hanya soal perbedaan keyakinan, tetapi juga hak asasi setiap manusia," ujarnya.

Adnan Nota juga menyoroti pentingnya memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk menjalankan keyakinan mereka, mengacu pada prinsip bahwa manusia diberi kebebasan oleh Tuhan. "Setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih keyakinannya, karena Allah menghendaki segala sesuatu dengan kebijaksanaan-Nya," tegas Adnan.

Dia menekankan bahwa silaturahmi merupakan hal penting dan kokoh dalam membangun kebaikan bersama. Melalui silaturahmi, hubungan antarindividu dan komunitas dapat terjaga dengan baik, menciptakan suasana damai dan toleransi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesempatan tersebut, Adnan juga mengusulkan adanya kegiatan Perkemahan Kerukunan yang melibatkan berbagai agama pada tahun mendatang. Ia berharap agar program ini mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya dari Pembimbing Masyarakat (Pembimas) dari berbagai agama di Sulawesi Barat.

"Saya sangat berharap ke depan kita bisa sering mengadakan kegiatan seperti ini, dan saya minta empat Pembimas untuk mendukung terlaksananya Perkemahan Kerukunan di tahun depan. Semua agama pasti menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan, yang merupakan esensi dari ajaran agama," jelasnya.

Lebih lanjut, Adnan mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh agama untuk tidak pernah ragu melakukan dialog secara terus menerus. Dialog yang intens dan terbuka dianggap sebagai jalan terbaik untuk memahami perbedaan dan mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

"Jangan pernah khawatir untuk terus berdialog. Kehadiran kita di sini harus membawa manfaat bagi orang lain. Saya berharap acara ini bisa dirancang lebih produktif lagi, dengan membicarakan isu-isu penting tentang keselamatan umat beragama dan kesejahteraan kita semua," pungkas Adnan.

Dalam penutupannya, Adnan menyampaikan bahwa kerukunan dan kebersamaan harus selalu dijaga dan diperkuat, khususnya di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi sarana untuk membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga harmoni dan toleransi di masyarakat.


Wilayah LAINNYA