Kabid. Pendidikan Madrasah: Tenaga Non ASN Kanwil Kemenag Sulbar Sebentar Lagi Akan Berubah Status Menjadi ASN PPPK

Kabid. Pendidikan Madrasah, H. Misbahuddin

Mamuju (Humas Kanwil) – Tidak lama lagi, Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja formasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat akan mengikuti Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT).

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid. Pendidikan Madrasah, H. Misbahuddin pada apel pagi yang dilaksanakan di halaman kantor. (Senin, 16/12/2024)

Ia mengatakan, selangkah lagi tenaga non ASN di Kanwil Kemenag Sulbar akan menyandang atau berubah status menjadi ASN PPPK.

“Mudah-mudahan semua anak-anak kita ini berhasil dan lolos jadi PPPK di tahun yang akan datang,” ujarnya.

Ia melanjutkan, dengan berubahnya status menjadi ASN PPPK bisa menambah semangat dan motivasi kerjanya dalam membantu dan menjalankan tugas-tugas Kementerian Agama di Provinsi Sulawesi Barat.

Selain itu, H. Misbahuddin juga menuturkan bahwa saat ini di madrasah terus menggenjot terkait dengan penggunaan bahasa asing di lingkungan sekolah.

“Infrastruktur sedang diperbaiki karena ternyata untuk bisa menjadikan bahasa inggris dan bahasa arab di madrasah itu butuh infrastruktur yang cukup, terutama kemampuan guru-guru bisa berbahasa asing, bukan hanya guru bahasa arab dan inggris, tetapi semua guru-guru,” tutur H. Misbahuddin.

Ia menambahkan, beberapa madrasah telah menerapkan kursus bahasa asing bagi guru-guru dan salah satunya di Madrasah Aliyah Negeri 2 Polman.

“Madrasah Aliyah Negeri 2 Polman sendiri, guru-guru dibagi menjadi tiga kelas untuk kursus berbahasa inggris. Dan insya Allah, setelah enam bulan ke depan  gurunya bisa berbahasa inggris sedikit demi sedikit dan menciptakan komunitas bahasa inggris di madrasah,” tambahnya.

Kemudian, ia menjelaskan pada dasarnya persoalan bahasa itu bukan tentang kecerdasan tetapi bisa dilihat dari orang-orang di daerah yang menggunakan bahasa daerah masing-masing.

“Orang Mamuju dalam komunitas Mamuju pasti pintar berbahasa Mamuju bukan karena kecerdasan, demikian pula dengan bahasa asing juga karena faktor kebiasaan,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hampir seluruh madrasah negeri di Sulawesi Barat menjalankan program Tahfidz. Bahkan MTsN 1 Mamuju dan MAN 1 Mamuju sudah ada yang mencapai 10 juz.

Program Tahfidz ini ke depan dapat berkembang sehingga anak-anak  yang menempuh pendidikan di madrasah, agar di samping ilmu agamanya juga hebat, penguasaan teknologi juga hebat serta akhlaknya juga terjamin.


Wilayah LAINNYA