Majene (Humas Kanwil) - Setelah membuka kegiatan Expo Kemandirian Pesantren dan Marawis Competition, Kakanwil Kemenag Sulbar memberikan materi pada dialog "KPU Goes To Pesantren" yang diadakan oleh STAIN Majene bekerja sama dengan KPU Provinsi Sulawesi Barat di gedung auditorium. (Minggu, 22/10/2023)
Ia mengungkapkan penyampaian Menteri Agama yang dalam setiap sambutannya selalu mengatakan bahwa, "Jadikanlah agama sebagai inspirasi. Barlah agama berada di dalam relung hati masing -masing, biar tengah agama menjadi bagian dari pencerahan untuk umat, biarlah agama berada dalam sisi yang mengawal berbangsa dan bernegara".
"Itulah agama menjadi inspirasi dan jangan jadikan agama sebagai bagian dari aspirasi. Makanya bahwa ketika agama kalau dibawa ke dalam politik, maka pasti tidak akan sehat. Karena agama itu berada dibdalam relung hati masing -masing. Aspirasi adalah aspirasi, tetapi jangan membawa -bawa agama dalam berbagai aspirasi," ungkapnya.
Ia mencontohkan sebuah partai politik membuat khotbah politik, ini tidak bisa dilakukan oleh partai politik. Akan tetapi para santri tetap harus membahas politik karena masa depan negara dan agama juga ada di tangan santri.
Syafrudin Baderung juga menjelaskan bahwa 5 menit di ruang bilik suara menentukan nasib negara 5 tahun ke depan. Tetapi jangan membawa atau mempolitisasi agama ke dalam politik.
Ia menambahkan inilah yang harus diketahui bersama, bahwa KPU menjembatani melalui dialog bersama santri dan pemutaran film. "Tadi saya bicara dengan ibu Prof, kalau bisa sampai besok-besok ada pemutaran film disini," tambahnya.
Hari ini, KPU menjelaskan tentang peran seorang pemilih pemula menempatkan dirinya sebagai warga negara yang baik, dan Kementerian Agama sangat mendukung hal tersebut. Di Sulawesi Barat, ada 17 madrasah negeri, tetapi madrasah swasta 500 lebih, dan pondok pesantren 100 lebih. Jadi, cukup banyak siswa(i) di madrasah dan santri/santriwati di pondok pesantren yang menjadi pemilih pemula yang akan bersentuhan dengan KPU.
Penghujung arahannya ia menekankan bahwa Santri ini adalah penjaga negeri dan orang yang berjihad bagi negeri. Kakanwil juga yakin bahwa pemilu ini adalah momen terbaik santri untuk menentukan sikap bangsa di masa yang akan datang.