Lakahang, Mamasa – Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Ayub, menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara ibadah syukur Gereja Protestan Indonesia Timur (GPIT) yang dilaksanakan di Lakahang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. (Rabu, 23 April 2025)

Acara ini mengusung tema "Melangkah Bersama dalam Kesatuan dan Kasih", sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan dan pencapaian GPIT hingga saat ini. Dalam sambutannya, Ayub menyampaikan apresiasi atas perkembangan signifikan GPIT, terutama setelah mendapatkan surat dari Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama. Dengan surat tersebut, GPIT mendaftarkan keberadaannya di Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Barat dan mendapat Surat Tanda Lapor sehingga itu yang menjadi payung hukum sebagai sinode lokal.

Lebih lanjut, Ayub juga menyampaikan informasi penting terkait informasi dari Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang bertujuan untuk mendorong seluruh lembaga keagamaan, sinode, dan rumah ibadah agar melakukan sertifikasi tanah demi kepastian hukum atas kepemilikan lahan.

Dalam momentum tersebut, Ayub juga mengingatkan bahwa pada Selasa, 22 April 2025, diperingati sebagai Hari Bumi. Ia menginformasikan bahwa Kementerian Agama menginisiasi program penanaman satu juta pohon secara serentak di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program prioritas nasional yang dikenal dengan Asta Protas.

Salah satu poin penting dalam program tersebut adalah Ekoteologi, yaitu konsep yang membahas tentang inter-relasi antar pandangan teologis-filosofis yang terkandung dalam ajaran agama dengan alam, khususnya lingkungan. Dengan kebijakan pemerintah ini diharapkan pimpinan lembaga gereja/pimpinan sinode berkontribusi dengan mengajak umat menanam pohon matoa sebagai bagian dari menjaga bumi agar tetap terlindungi untuk keberlangsungan hidup manusia dan semua mahluk ciptaan Tuhan.

Acara ibadah syukur GPIT ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati H. Sudirman, Kapolsek, Danramil, Camat, Ketua Umum dan Pengurus GPIT, serta para perwakilan jemaat dari berbagai daerah. Semangat persatuan, penghargaan atas keberagaman, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup menjadi pesan utama yang disampaikan dalam ibadah syukur ini.