Buka Sosialisasi Pengembangan Madradah Inklusif Tingkat Prov. Sulbar, Dir. KSKK Jelaskan Kesetaraan Dalam Dunia Pendidikan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Sulbar)
Majene (Humas Kanwil) - Demi mewujudkan pendidikan inklusif di Sulawesi Barat, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan Sosialisasi Pengembangan Madradah Inklusif, Selasa, (05/07). Secara istimewa hadir Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Prof. Moh. Isom bersama Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr. Muhammad Zain untuk memberikan arahan kepada peserta yang terdiri dari Guru-guru Madrasah se-Sulbar, POKJAWAS dan Kepala Madrasah se-Sulbar. Dalam arahannya, Dir. KSKK menjelaskan bahwa madrasah dengan inklusinya tidak boleh membeda-bedakan, karena inklusi itu tidak boleh membeda-bedakan, gender equality, disabilitas dan social inclusion (GEDSI). Lanjutnya, madrasah inklusif adalah yang tidak membeda-bedakan gender, "baik laki perempuan punya hak sama dalam belajar, yang tidak membedakan dari mana asalnya dari mana kerurunannya, dan social inclusion serta anak-anak yang disabilitas" "Sekarang anak-anak yang berkebutuhan khusus itu tidak boleh disatukan dengan mereka yang bersifat eksklusif artinya bisa menampung semuanya, disitulah keadilan kesetaraan untuk dunia pendidikan, madrasah harus menjadi madrasah inklusif", pungkas Prof. Isom. Di samping itu, Dir. KSKK juga menguraikan bahwa madrasah saat ini sudah menjadi idaman dan sudah menjadi favorit untuk warga insonesia. Harapannya hal tersebut menjadi kebanggaan dan motivasi, "mudah-mudahan dengan mendapat ilmu dari madrasah, ilmu itu menerangi kehidupan kita kemudian kita hiasi dengan akhlak dan kita hiasi lagi kebermanfaatan ilmu kita di tengah masyarakat", pesannya. Prof. Isom juga mengapresiasi karya ketrampilan Siswa Siswi Madrasah yang dipamerkan di lokasi kegiatan. "melihat karya-karya ketrampilan anak-anak kita tadi saya merasa senang, karena madrasah itu tidak hanya sekedar melatih kecerdasan logika tapi juga melatih kecerdasan lain, kecerdasan kewirausahaan, kecerdasan emosional, kecerdasan musical, jadi dikembangkan semua". Perlunya pengembangan tersebut menurutnya karena di era yang penuh distraksi ini siswa dan siswi dituntut mempunyai agility, tidak hanya sekedar ilmu, melainkan juga ketrampilan usaha, ilmu agama sebagai fondasi dan juga tentunya ketrampilan akademik. "Mudah-mudahaan kedepan madrasah di Sulbar semakin maju dan kita akan terus support", pesan Prof. Isom sesaat sebelum membuka acara secara resmi. Di samping itu, Kakanwil Kemenag Sulbar yang didampingi oleh Kabid Penmad berharap dengan kegiatan selama 2 hari kedepan bisa membawa kemaslahatan bagi dunia pendidikan di sulbar. "Apalagi ada MOU dengan BAN SM, dengan kolaborasi ini tentu akan membawa dampak yang signifikan dalan rangka memajukan madrasah di sulbar", pesan Dr. Muflih. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BAN S/M Sulbar, Kepala BPMP Sulbar dan Kankemenag se-Sulbar.

Wilayah LAINNYA