Polman (Kemenag) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sylawesi Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah menggelar Rapat Koordinasi Pengawas Madrasah se-Sulawesi Barat. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh kepala Kanwil Kemenag Sulbar H. Adnan Nota, secara daring. (7/8/2024)
Dalam sambutannya Kakanwil menyampaikan 3 hal yang menjadi harapan dan pesan penting dan menurutnya harus segera ditindaklanjuti oleh para pengawas dan semua Madrasah di Sulbar. Yang pertama, semua Madrasah Negeri maupun Madrasah Swasta diharapkan memiliki karakteristik atau ciri khas masing-masing, menurutnya peran pengawas sangat dibutuhkan dalam pembinaan madrasah yang mempunyai ciri khas. Oleh karena itu pengawas diharapkan dapat memberikan pendampingan kepada madrasah-madrasah untuk menentukan keunggulan atau kekhususan bagi masing-masing madrasah.
Yang kedua, ia berharap pengawas memberi perhatian kepada madrasah swasta, hal tersebut dalam rangka melakukan koordinasi pendampingan pembenahan infrasturuktur yang ada di Madrasah Swasta. Yang ketiga, Kakanwil berharap Madrasah Negeri berbenah untuk mempersiapkan lebih awal siswa-siswinya dalam menghadapi event-event nasional seperti KSM. Dalam penekanannya Kakanwil menghimbau agar tidak tiba masa tiba akal.
"Jangan nanti mau lomba baru dilakukan pembinaan kapada Siswa siswinya," pungkas Dr. Adnan.
Ia juga berpesan kepada para pengawas untuk tetap semangat mejalankan tugas, dan mengharapkan Pokjawas berkontribusi dalam mewujudkan madrasah yang maju, berkualitas dan mendunia
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Misbahuddin, dalan sambutannya memberikan apresiasi kepada pengawas yang telah bekerja keras untuk memajukan madrasah. Ia juga memberikan penekanan pada 3 hal.
Yang pertama, demi menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di madrasah, ia berharap dalam pemberian ijin operasi madrasah harus dilakukan seleksi ketat. Yang kedua, mengenai masih banyak madrasah yang masih akreditasi C maka diminta kepada pengawas melakukan pembinaan ke madrasah untuk melakukan pembenahan madrasah agar memperoleh akreditasi yang lebih baik.
"Minimal akreditasi B kalau bisa akreditasi A," pungkasnya.
Yang ketiga, ia berharap para pengawas memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di madrasah-madrasah swasta, untuk peningkatan kualitas pendidikan.
"Untuk sarana dan prasarana madrasah negeri sudah ada SBSN, yang perlu dipikirkan madrasah-madrasah swasta meskipun sebenarnya pada saat pengajuan ijin operasional madrasah swasta sudah ada persyaratan kelengkapan sarana dan prasarana,"
Kegiatan rakor tersebut dihadiri 50 pengawas, masing-masing Mamuju 9 orang, Majene 10 orang, Polman 23 orang, Mateng 5, Mamasa 2 dan Pasangkayu 1.