Mamuju (Humas Kanwil) - Dalam rangka meningkatkan peran hubungan masyarakat (humas) di tingkat madrasah dibutuhkan penguatan sumber daya kehumasan, dimana humas mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyedia dan penyebar informasi yang ada dalam lingkungan satker kerja masing-masing.
Demi memenuhi hal tersebut Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Madrasah mengadakan Pembinaan Kehumasan Madrasah yang diselenggarakan di Hotel Grand Mutiara Mamuju, Kamis (30 Maret 2023).
Disampaikan oleh Kepala Bidang Madrasah H. Misbahuddin, menurutnya salah satu bidang yang sangat penting adalah public relation. Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan keberadaan humas agar tidak hanya mampu menyampaikan berita kepada khalayak luas, namun juga mampu menetralisir info negatif terkait institusi.
Di samping itu tugas humas juga menginformasi kegiatan yang telah dilakukan oleh instisusi kita sebagai jawaban atas masalah yang terjadi di masyarakat, sehingga bisa terbangun citra positif Kementerian Agama di Sulawesi Barat.
"Harapannya humas kedepan membentuk mata rantai, sehingga apapun aktifitas institusi pada satker masing dapat terus diberitakan oleh humas masing-masing, kedepan kita berharap kegiatan kehumasan menjadi berkesinambungan," harap Kabid Madrasah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat H. Syafrudin Baderung ketika memberi sambutan menjelaskan bahwa kehumasan atau public relation bukan hanya sekedar menjadi fotografer. Namun public relation adalah rumah besar produksi kehumasan yamg di dalamnya ada fotografer, pembuat berita, press release dsb.
"Kita di madrasah atau di Kemenag Kabupaten, sejatinya menjadi penyampai, bukan hanya mendokumentasikan kegiatan," tuturnya.
Jelasnya lebih lanjut bahwa salah satu item terpenting adalah 5W1H, sebuah berita yang tidak mengandung 5W1H hanya menjadi berita buntung, berita yang tidak jelas sehingga berpotensi besar diinterpretasikan lain oleh pembaca, juga berpotensi menjadi berita hoax.
"Yang pertama "what", apa yang akan kita wartakan, jadi inti berita harus diketahui, kegiatan apa yang sedang tejadi. Jika hanya ada dokumentasi gambar dan video tanpa ada penjelasan apa yang terjadi maka akan membingungkan," lanjutnya.
"Yang kedua "where", dimana peristiwa tersebut terjadi, harus jelas tempatnya. Yang ketiga "when", waktu peristiwa, waktu terjadinya peristiwa harus jelas, dan yang sangat penting harus cepat tersampaikan kepada khalayak,"
"Yang keempat "who" dan yang kelima "why", siapa saja yang berada dalam kegiatan tersebut dan alasan mengapa kegiatan tersebut diadakan, sama seperti yang dikatakan Pak Kabid bahwa kita punya program makanya harus diberitakan. Yang terakhir adalah "how", bagaimana kegiatan atau peristiwa tersebut berjalan," urainya.
Menurutnya Kakanwil, 5W1H perlu dikuasai oleh Humas karena sebuah berita merupakan kronologis sebuah peristiwa dan lanjutnya lagi bahwa aktualitas sebuah berita menjadi penting karena menjadi informasi terbaru untuk khalayak.
Kegiatan pembinaan ini dihadiri 40 peserta yang merupakan humas dari masing-masing satker madrasah se-Sulawesi Barat dan juga Kemenag 6 Kabupaten se-Sulawesi Barat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Analis Aparatus SDM pada Seksi Tenaga Kependidikan H. Muhammad Hamsul, Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pada Seksi Sarpras Bidang Madrasah H. Mahayuddin serta Kepala Madrasah MAN 1 Pasangkayu.