Belajar dari Filosofi Jam Dinding

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Ahmad Barambangy saat menjadi pembina apel, Senin (23/9/2024). 

Mamuju (Kemenag) – “Perlu kita belajar dari kinerja jam dinding,” kalimat tersebut menjadi pembuka arahan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Ahmad Barambangy saat menjadi pembina apel, Senin (23/9/2024). 

Ia menjelaskan, ada jarum yang menunjukkan jam yang diumpakan sebagai Kakanwil, maka Kakanwil menentukan start tempat dimulainya seluruh jajarannya mulai berjalan dalam mencapai tujuan. Kemudian jarum menit adalah pejabat administrator dan jarum detik adalah ketua-ketua tim kerja dan para anggotanya.

Tiga jarum jam tersebut selalu bekerja, selalu berputar, meskipun jika dilihat secara sekilas jarum jam dan jarum menit begitu lambat pergerakannya namun menjadi penanda waktu utama. Sehingga apa yang dilakukan jarum detik akan menentukan pekerjaan menit dan apa yang dilakukan menit akan menentukan pekerjaan jam.

“Jika filosofi ini diikuti maka Insya Allah apa yang telah dicantumkan dalam renstra akan terwujud,” pungkasnya.

Menurutnya apa yang terjadi pada jam dinding sama dengan institusi tempat kita bekerja, adalah sebuah pekerjaan terstruktur dan sistematis. Yang paling aktif adalah ketua tim dan pejabat pelaksana, di belakang layar ada pejabat administrator, para kepala bidang dan pembimas, dan kemudian Kakanwil.

Seperti tiga jarum jam, masing-masing mempunyai level dan intensitas gerakan yang berbeda, karena bobot dan pengaruh gerakannya memang berbeda.

Dalam setiap level mempunyai gerakan yang sangat harmonis, setiap jarum mempunyai tugas masing-masing dalam bekerja untuk menunjukkan waktu yang detail. Sistem mesin yang kompleks dalam menggerakkan tiap-tiap jarum tersebut dengan desain yang runyam dan hitungan yang matang. berupa teknologi canggih sehingga menghasilkan mesin penunjuk waktu yang baik.

Ketika kita sebagai pelaku organisasi kita sendiri tentu akan bergerak dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan secara sistemik untuk menuju visi dan misi organisasi tersebut, maka sebagai pimpinan, manajer, dan pelaksana akan bergerak seirama, saling bekerja sama, dan berkontribusi dengan mekanisme peraturan yang telah disepakati dan dibuat bersama layaknya mesin jam dinding kita dirumah.

Belajar dari jam dinding, dilihat orang atau tidak ia tetap berdetak, dihargai orang atau tidak ia tetap berputar, ada yang berterimakasih atau tidak ia tetap bekerja. Filosofi ini yang perlu kita jadikan inspirasi.

“Jangan kita bekerja hanya karena pimpinan ada, jangan kita bekerja hanya karena ingin mendapatkan sesuatu yang menguntungkan bagi diri sendiri. Walaupun kita tidak diperhatikan, tidak dihargai tapi kita harus tetap bekerja seperti jam dinding. Jujur, tulus, dan hasilnya bermanfaat,’ jelasnya sebelum mengakhiri arahannya.


Wilayah LAINNYA