Apel Perdana H. Adnan Nota Sebagai Kakanwil Kemenag Sulbar, Kinerja hingga Zona Intergritas jadi Fokus Arahan

H. Adnan Nota, Kakanwil Kemenag Sulbar

Mamuju (Kanwil) – Apel perdana H. Adnan Nota sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat dibuka dengan memberikan motivasi kerja kepada para pegawai. Ia menjelaskan indikator dasar penilaian kinerja. Tidak hanya itu, Kakanwil juga ingin memacu agar penilaian Zona Integritas Kanwil Kemenag Sulbar bisa mencapai nilai maksimal di atas 90%.

“Pertemuan pertama kita ini jangan dengar bahwa Adnan itu orang baik, jangan percaya itu, karena  jika kamu percaya adnan adalah orang baik tiba-tiba ada hal-hal buruk yang keluar dari saya maka rasa hormat anda akan hilang. Tapi kalau anda percaya bahwa Adnan mau jadi orang baik maka itu yang betul. Insya allah kita sama-sama menuju ke sana,” terangnya membuka amanahnya sebagai pembina apel (22/07/2024).

Kakanwil Adnan menyampaikan bahwa dalam bekerja kita tidak boleh tertekan, hanya bekerja maksimal jika ada atasan, namun tidak bekerja saat tidak ada atasan.

“Kalau ada atasannya jalannya (kerja) jor-joran, itu tertekan. Kalau tidak ada, kinerjanya tidak ada, itu tertekan, itu tidak boleh,” jelasnya.

Ia berharap seluruh pegawai mulai hari ini bekerja enjoy, namun memakai adrenalin.

“Pakai adrenalin yang kita punya untuk bersenang-senang dalam bekerja. Tetapi semua harus bisa bekerja dalam tekanan. Jadi bedakan, tidak boleh tertekan tapi bisa bekerja dalam tekanan,” terangnya.

“Apa itu tekanan, kita semua harus punya target dalam bekerja jadi saya minta tolong kepegawaian distribusi tugas dan fungsi itu terbagi dan di poin-poinkan. Dalam e-kinerja jangan asal diberikan jempol atau like (penilaian baik). Hari ini kita harus objektif betul melihat hasil kinerja atasan dan anak buah kita. Kita harus objektif dalam menilai atasan dan bawahan di e-Kinerja, dan saya berharap ini sudah mulai berlaku sebelum kita meninggalkan 2024,” terangnya lebih lanjut.

H. Adnan Nota menginginkan bahwa tunjangan kinerja dihitung dari output kinerja. Ia menerangkan bahwa pada output kinerja minimal ada 2 indikator yang bisa dipakai untuk mengukur, yang pertama adalah absensi kehadiran. Ia menegaskan absen pusaka harus di-back up dengan finger print.

 

Dengan pengalaman sebagai Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian (AUPKK) Universitas Islam Negeri Antasari selama kurang lebih 2 tahun 3 bulan, telah banyak hal teknis yang ia ketahui.

Ia kemudian menyampaiakan pesan Gus Menteri Yaqut bahwa pegawai ASN di Kementerian Agama filosofinya ibarat kereta api.

“Semua dalam satu barisan gerbong, dan jalan bersamaan, kita sudah difasilitasi semuanya di gerbong kereta. Jika ada yang terlambat datang maka kereta terus melaju tidak melihat ke belakang lagi,” pungkasnya”

Oleh karena itu ia berharap sebagai keluarga besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Barat sudah semestinya senang bersama dan di saat susah juga bersama-sama.

“Jika ruangannya kakanwil begitu sakral dan disakralkan orang maka hari ini hilang kesakralannya jadi siapa saja yang mau naik silahkan naik silahkan berteu dengan saya. Namun jangan membawa cerita senang apalagi membawa cerita tetangga,” terangnya dengan berkelakar.

Pada kesempatan tersebut ia juga menegaskan menarget nilai ZI Kanwil Kemenag Sulbar di akhir 2024 harus diatas 90%.

Kemudian tolak ukur kinerja yang kedua ukuran dijelaskan oleh kakanwil adalah bukti pekerjaan yang diupload di e-kinerja. “Kinerja yang paling utama adalah bukti pekerjaan kita. Kita upayakan ada output yang menjadi bukti fisik apa yang kita kerjakan,” tekan Kakanwil Adnan.

Mengakhiri amanahnya, Kakanwil Adnan meminta kepada seluruh pegawai untuk bekerja dan bertanggungjawab dengan tusi kita masing-masing.  


Wilayah LAINNYA