Mamuju (Humas Kanwil) - Salah satu tujuan daripada pelaksanaan apel pada setiap pagi atau mengawali pekerjaan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan keyakinan serta kesadaran sebagai Aparatur Sipil Negara. (Kamis, 12/10/2023)
Di samping itu, selain membangun silaturrahim dan mengokohkan yang namanya persatuan dan kebersamaan, tetapi lebih dari itu adalah sharing informasi. Oleh karena itu dengan sharing informasi yang telah diberikan oleh para pembina apel, itu akan memberikan khasanah dan budaya di dalam mengawali setiap langkah dan pekerjaan.
Kabid. Bimas Islam, Muhammad Dinar Faisal mengungkapkan menumbuhkan kesadaran sebagai ASN Kementerian Agama, ini yang penting. Sebagai ASN Kementerian Agama, tentunya rasa memiliki dan dimiliki organisasi menjadi utama. Sikap, perilaku, dan adap sebagai ASN itu sami'na wa atho'na.
Masih terdapat beberapa ASN, baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten yang kurang menyadari akan eksistensi dirinya sebagai ASN yang telah diikat oleh sebuah regulasi dan aturan. Regulasi dan aturan ini akan menjadi patokan dan acuan di dalam setiap melaksanakan kegiatan.
"Maka dari itu, saya mengimbau untuk kita membuat komitmen dan membangun komitmen dalam rangka bagaimana mewakafkan diri kita untuk Kementerian Agama. Namanya mewakafkan diri kita untuk Kementerian Agama, apapun yang menjadi kebijakan dan keputusan, baik itu keputusan institusi ataupun kebijakan pimpinan, maka kita harus sami'na wa atho'na," ungkapnya.
Ia menjelaskan pegawai PPPK yang baru lulus kemarin sudah minta agar supaya ditempatkan pada satu tempat yang di mana tempat itu yang disenangi. Padahal itu harus berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sesuai dengan jabatan yang diemban.
“Jadi, mohon kepada kita semua agar supaya bisa memahami eksistensi keberadaan kita di Kementerian Agama untuk berkhidmat, mewakafkan diri kita untuk Kementerian Agama ke depan,” jelas Kabid. Bimas Islam.
“Sudah terlalu banyak yang diberikan Kementerian Agama ke kita, maka saatnya kita harus memberikan yang terbaik untuk Kementerian Agama, bahwa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat walaupun 2 -3 hari yang lalu itu sudah dirilis bahwa serapan anggaran kita berada pada peringkat pertama satker Kanwil di seluruh Indonesia. Ini harus balance atau diimbangi dengan kinerja, jangan bangga dengan serapan anggaran peringkat pertama tapi kita harus melihat bagaimana pimpinan mengevaluasi hasil kerja kita,” tambahnya.
Kemudian, membangun komitmen di Kementerian Agama itu ada 3 yaitu komitmen institusi, komitmen pimpinan dan komitmen sebagai ASN yang dalam hal ini adalah warga Kementerian Agama. Komitmen instituti sudah jelas, semua regulasi dan aktivitas yang ada di Kementerian Agama baik dalam pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan negara, ataupun dalam pelaksanaan dan pengambil kebijakan, itu sesuai dengan regulasi yang berlaku. Membangun komitmen sebagai seorang pemimpin harus banyak mengayomi, membina dan mengarahkan serta mengingatkan para bawahan.
Kabid. Bimas Islam berpesan bahwa apel yang menjadi budaya ini merupakan sebuah perubahan yang besar dalam rangka membangun dan menciptakan mindset di lingkungan Kementerian Agama dengan berbagai sharing informasi dari Kakanwil dan seluruh ESELON 3 yang menjadi narasumber atau pembina apel.
Wilayah
Apel Menjadi Budaya Dalam Membangun dan Menciptakan Mindset Di Lingkungan Kementerian Agama Untuk Sharing Informasi
Apel Menjadi Budaya Dalam Membangun dan Menciptakan Mindset Di Lingkungan Kementerian Agama Untuk Sharing Informasi
- Kamis, 12 Oktober 2023 | 08:55 WIB