Menolong Allah

Oleh : Ilham Sopu

Judul di atas pernah ditulis oleh Prof. Nurcholis Madjid yang akrab dipanggil Cak Nur dalam salah satu bukunya yakni "Pintu-pintu menuju Tuhan", buku ini termasuk buku yang mudah dipahami karena merupakan artikel yang agak singkat, dengan berbagai tema-tema keagamaan yang sering menjadi pembahasan para da'i dalam menyampaikan ceramah atau pengajian-pengajian diberbagai forum keagamaan. Menolong Tuhan kalau dilihat secara teks, tentu pernyataan seperti ungkapan yang membingungkan. Kok menolong Tuhan, bukankah Tuhan sebagai tempat untuk meminta pertolongan, kenapa kita justru yang menolong Allah. Bahkan dalam surah Alfatihah yang kita baca setiap shalat ada ungkapan "Iyyaka nastain", kepadamu, kami minta pertolongan.

Namun demikian, ungkapan menolong Tuhan terdapat dalam Al-Qur'an yaitu "Wahai sekalian orang yang beriman, jika kamu menolong Allah, maka Dia akan menolong kamu dan akan meneguhkan kedudukanmu"(QS.47:7). Dilihat secara teks ayat ini menggunakan ungkapan menolong Allah, dengan pertolongan tersebut, Allah akan menolong kamu, kemudian meneguhkan atau menguatkan posisi orang yang menolong Allah. Dalam ungkapan ayat ini, jika menolong Allah ungkapannya hanya satu kalimat, balasan Tuhan dua kalimat, yaitu Allah membalas pertolongan dan yang kedua meneguhkan kedudukan kita.

Namun yang menjadi problem seperti apa itu menolong Allah, apakah menolong Allah , sama dengan pertolongan antara sesama manusia?, jika kamu menolong saudaramu, suatu saat nanti dia akan menolong kamu. Tentu secara logika ayat ini, tidak seperti itu, sebab Allah tidak akan butuh pertolongan dari seorang makhluk yang merupakan ciptaannya sendiri, Allah itu maha segala-galanya tetapi ayat ini, kita diharapkan menolong Allah, dengan balasan bahwa Allah akan menolong kita dan meneguhkan posisi kita.

Dalam pandangan Cak Nur, dalam konteks ayat tersebut, yang dimaksudkan dengan menolong Allah, adalah berusaha dengan penuh kesungguhan untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama-Nya, sebagai bagian dari iman atau sikap menerima memercayai agama itu. Dengan merujuk pada pengertian tersebut, menolong Allah itu, adalah bahwa manusia mesti konsisten dengan dengan ajaran agama yang diperintahkan oleh Tuhan, asal dari kejadian manusia adalah untuk melakukan perjanjian yang  pernah dia ikrarkan kepada Tuhan, bahwa manusia itu mengakui Allah sebagai Tuhannya.

Itulah pengertian menolong Allah, yang sebenarnya kita menjalankan fitrah kita sebagai manusia. Jati diri kita sebagai makhluk ruhani akan senantiasa, untuk mengingat Tuhan dalam bentuk berusaha untuk melaksanakan petunjuk-petunjuknya berupa ajaran agama dalam bentuk perintah dan larangan. Selama manusia konsisten dalam menjalankan nilai-nilai agama yang diturunkan oleh Tuhan, pada hakekatnya seperti itu pertolongan kita kepada Tuhan. Pertolongan kita kepada Tuhan, itu akan kembali pada diri kita, yang sebenarnya yaitu menolong diri sendiri.

Ajaran-ajaran agama seperti yang tercakup dalam rukun Islam, dan kita laksanakan dengan penuh keyakinan itu akan mengembalikan kita kepada manusia-manusia yang suci yang terbebas dari dosa. Ajaran-ajaran tersebut mengembalikan kesucian manusia. Seperti syahadat akan menyucikan akidah kita, kita tersucikan dari berbagai penyembahan kepada selain Tuhan yang maha esa. Kemudian shalat adalah menyucikan diri  dalam mengingat Tuhan, sebab inti dari shalat adalah untuk mengingat Tuhan sehingga merasa dekat Tuhan, sebagaimana dalam firman-nya "Aqimissalata lidzikri", tegakkanlah shalat untuk mengingat Aku.

Ajaran puasa, adalah untuk membersihkan ruhani kita, dengan melaksanakan ibadah puasa yang benar, itu akan membuat ruhani kita akan tercerahkan, dan akan mudah untuk menerima atau melaksanakan ajaran-ajaran agama, begitupun dengan ajaran zakat itu membersihkan harta-harta kita, kemudian haji itu intinya adalah untuk mensucikan perjalanan kita menuju Tuhan yang tercakup dalam simbol tawaf. Dengan menjalankan seluruh ajaran agama itu akan tersucikan diri kita dari berbagai kotoran-kotoran dosa, yang banyak kita lakukan ketika lalai dalam beribadah kepada Tuhan.

Kemudian yang dimaksudkan dengan bahwa Allah akan menolong kita ialah bahwa Dia akan membuat usaha kita melaksanakan perintah agama itu mudah dan lancar, dengan dampak kebaikan yang nyata dalam hidup kita. Ini membawa akibat adanya sikap percaya diri dan teguh dalam hidup, yaitu makna bahwa Allah akan meneguhkan kedudukan kita.

Sangat menarik pandangan Cak Nur tentang "menolong Allah", digunakan secara sederhana dapat dibuat keterangan linier, Pertama Allah menurunkan ajaran kepada umat manusia demi kebahagiaan mereka. Kedua, dengan sendirinya Allah ingin ajaran itu dilaksanakan. Ketiga, hal itu terserah manusia, apakah mereka mau menerima atau tidak, sehingga manusia tidak boleh berharap Allah akan turun melaksanakan ajarannya itu untuk manusia. Keempat, ajaran Allah itu adalah sesuatu yang alami. Kelima, maka menjalankan agama yang benar itu bukanlah suatu beban, melainkan kewajaran yang mudah. dan Keenam, karena menjalankan agama itu tidak lain berarti mengikuti garis-garis kewajaran manusia sendiri, maka salah satu hasilnya ialah rasa tenteram di hati dan mantap dalam jiwa.

Dengan demikian, menolong Allah, yakni menjalankan ajaran agama secara benar, kita akan ditolong oleh Allah yakni kita dengan mudah menjalankan agama dengan lancar, serta akan nampak kebaikan yang nyata dalam kehidupan kita, Tuhan akan meneguhkan kedudukan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

(Bumi Pambusuang, 8 Februari 2025)


Opini LAINNYA

Menolong Allah

Kesalehan Holistik

Berkomunikasi (2)

Nikmat Ingat, Nikmat Lupa

Belajar Kepada Prof. Nasar

Agama Sempurna, Nikmat Cukup

Batasi Pembicaraan

Kyai Husein yang Menginpirasi

Logika Agama