Serang (Kemenag) — Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi Penguji Eksternal pada Sidang Ujian Disertasi (Terbuka) M. Aras Prabowo di gedung FEB Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Sabtu (27/09/25).
Disertasi yang dipertahankan oleh M. Aras Prabowo berjudul “Nilai-Nilai Teseng dalam Konstruksi Akuntabilitas di Sektor Pertanian.” Penelitian ini menyoroti bagaimana sistem bagi hasil tradisional masyarakat Bugis, yang dikenal sebagai Teseng atau Ma'teseng, membangun akuntabilitas yang lebih stabil dan terintegrasi dibandingkan mekanisme bagi hasil ekonomi modern.
Disertasi Aras menjelaskan bahwa akuntabilitas dalam Teseng tidak hanya berpusat pada aspek finansial atau laba (profit-centric), melainkan secara simultan diikat oleh konstruksi nilai budaya Bugis. Inti dari konstruksi ini adalah nilai Siri’ na Pesse’. Siri’ merujuk pada kehormatan, martabat, dan harga diri, sementara Pesse’ mengandung makna kesetiakawanan sosial dan empati.
“Teseng menambahkan lapisan spiritual dan relasional yang lebih kental, memperluas akmutabilitas budaya dari basis sosial-epistemik menjadi sosial-transendental, memperluas akuntabilitas dari sekadar pengakuan otoritas menuju penguatan prinsip spiritual, solidaritas sosial-ekonomi, dan keterbukaan naratif”, jelasnya.
Karena itu, sistem Teseng berhasil menciptakan nilai yang terintegratif, di mana insentif ekonomi (bagi hasil) menyatu dengan integritas kultural (penjagaan Siri'). Dimensi akuntabilitas tidak lagi tunggal (ekonomi/ hukum), melainkan integratif antara nilai modern (formal) dengan nilai lokal-budaya (spiritual-ekologis), menghasilkan paradigma akuntabilitas yang multi-level
Nasaruddin Umar memberikan apresiasinya terhadap disertasi yang dipertahankan oleh Aras, “Selamat atas disertasinya, saya kita ini adalah kali pertama ada orang yang mengangkat isu budaya transaksi tradisional dengan memberikan perspektif baru dalam transaksi bagi hasil modern, ini adalah karya yang baik”, ujar Nasaruddin.
Sidang dipimpin Ketua Sidang Tubagus Ismail, Dekan FEB UNTIRTA, Promotor Utama Meutia dan turut dihadiri Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, serta sejumlah akademisi dan tamu undangan.