Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama Republik akan menyelenggarakan Seleksi Tilawatil Quran dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional ke-28 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan tema “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan.”
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa tema ini sejalan dengan misi Kemenag dalam memperkuat kerukunan dan cinta kemanusiaan, serta ekoteologi. “STQH diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan generasi Qurani yang berakhlak, toleran, dan cinta lingkungan,” ujar Dirjen di Kantor Kemenag Jl. MH Thamrin, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Abu Rokhmad, menyebut, kesadaran lingkungan akan menjadi salah satu fokus utama dengan menerapkan prinsip eco-green dan praktik ramah lingkungan selama acara berlangsung.
“Kesadaran lingkungan akan menjadi salah satu fokus utama, dengan menerapkan prinsip eco-green dan praktik ramah lingkungan selama acara berlangsung,” jelasnya.
“Kami juga berharap kegiatan ini mampu membentuk karakter dan memperkuat keteladanan melalui nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis, menumbuhkan kedisiplinan, semangat toleransi, serta merawat kerukunan dan kelestarian lingkungan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Abu Rokhmad mangatakan, sistem seleksi peserta dilakukan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional. Peserta terbaik dari ajang nasional nantinya akan mewakili Indonesia di kompetisi internasional.
“Semua proses dimulai dari bawah, tidak bisa langsung tampil di tingkat nasional. Ini untuk memastikan pemerataan dan kualitas peserta,” ujar Abu Rokhmad.
Rangkaian acara STQH dimulai dengan malam ta’aruf pada 10 Oktober 2025, diikuti pawai ta’aruf, pelantikan dewan hakim, dan expo UMKM. Acara pembukaan resmi dijadwalkan 11 Oktober pukul 19.30 WITA di arena utama Kendari.
Abu Rokhmad juga menambahkan, STQH juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi umat dan edukasi lingkungan. “Kami ingin syiar Al-Qur’an tidak berhenti di panggung lomba, tetapi menjadi gerakan sosial yang membawa manfaat, melestarikan lingkungan, dan memperkuat kerukunan umat,” ujarnya.
Turut hadir dalam konferensi pers, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Muhammad Saleh, serta Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan SDM Ismail Cawidu.
(Fatir)