Mamuju, — Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat melalui bidang pendidikan madrasah menggelar rapat pemetaan distribusi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah 2025, yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulbar, Selasa (10/6/2025).
Rapat ini dihadiri oleh berbagai unsur penting di lingkungan Kemenag, mulai dari Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah/Pendis Kabupaten, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN), serta ketua-ketua tim kerja terkait.
Kegiatan ini menghadirkan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Misbahuddin, yang didampingi oleh Ketua Tim Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan H. Adhar serta Ketua Tim Kerja Kepegawaian dan Hukum Salahuddin.
Dalam sambutannya, H. Misbahuddin mengawali dengan ucapan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H dan menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh peserta rapat. Ia kemudian menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap manajemen sumber daya manusia di lingkungan madrasah, mulai dari proses rekrutmen, penempatan, pembinaan hingga pengembangan pegawai.
“Rekrutmen dan penempatan guru telah kita jalankan sesuai regulasi. Namun yang menjadi tantangan saat ini adalah pengembangan dan pemerataan guru, terutama setelah adanya penempatan CPNS dan PPPK formasi 2024 yang berdampak pada ketidakseimbangan jam mengajar di sejumlah madrasah,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti kondisi stagnasi penugasan guru yang bertahun-tahun berada di satu lokasi tanpa rotasi. Hal ini, menurutnya, berpotensi menurunkan semangat kerja dan produktivitas.
“Sudah saatnya kita membangun tradisi distribusi yang sehat. Jangan sampai rotasi pegawai dianggap tabu. Idealnya, dalam suatu jabatan, rotasi dilakukan setiap lima tahun untuk menciptakan suasana kerja yang segar dan inovatif,” tegasnya.
Lebih lanjut, H. Misbahuddin mendorong agar Kepala madrasah, Kasubbag Tata Usaha, dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dapat bersinergi dalam menyusun strategi distribusi guru yang adil dan produktif.
“Kita ingin memastikan bahwa guru yang tidak produktif bisa ditukar dengan yang lebih potensial. Ini bukan sekadar rotasi, tapi bagian dari pencapaian target kinerja yang nanti akan dituangkan dalam pakta integritas,” imbuhnya.
Ia berharap, seluruh pihak yang hadir dalam rapat dapat bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing, tanpa saling mempersulit, demi terciptanya sistem manajemen GTK yang lebih baik di lingkungan madrasah se-Sulawesi Barat.
Wilayah
Pemetaan Distribusi GTK Madrasah Se-Sulbar, Kemenag Dorong Reformasi Manajemen SDM
- Selasa, 10 Juni 2025 | 16:10 WIB
