Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama KUA Kec. Tinambung Polewali Mandar melakukan Safari Ramadhan terakhir (edisi V) di Desa Lekopa'dis, Selasa malam 04/04/2023.
Agenda pamungkas di Ramadhan kali ini berfokus di tiga titik lokasi yakni Mesjid Raudhatul Muttaqin Dusun II Lekopa'dis, Mesjid Nurullah Pasar Baru Dusun III Lekopa'dis dan Mesjid Nurul Mujahidin Lawarang Dusun IV Lekopa'dis. Bersama beberapa JFU yang ada, hadir pula pada kesempatan ini Ka. KUA Kec. Tinambung, Abd. Mubarak S.Th.I dan Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kec. Tinambung, Abdul Aziz Fattah S.Sos.
Kini, separuh Ramadhan sudah berlalu. Para pelaku puasa sepatutnya melakukan evaluasi terkait naturalisasi peningkatan kesalehan diri (sinergitas ritual dan sosial). Ketika nanti Ramadhan sudah berakhir dalam hitungan bulan, haruskah keta'atan beragama yang sedang eksis ini menjadi ikut pula terhenti ?. Jika demikian halnya maka bagaimana dengan hasil pendidikan Ramadhan yang indikasi nilainya justru diharapkan "membekas" di sebelas bulan selainnya ?.
Karena itu, demi kemuliaan esensi dan efektifitasnya maka Ramadhan tak harus difungsikan sebagai bulan dramatisasi kesalehan sesaat, atau seolah menjadi masa cuti sebulan dari aktivitas-aktivitas dosa, yang setelah itu dengan sengaja kembali kita perankan.
Ketika term Idul Fitri nanti dimaknai sebagai hari raya KEMENANGAN bagi para pelaku puasa, maka dimanakah esensi itu saat satu persatu dari hasutan kejahatan kembali menguasai bahkan memasung kita dalam ketidak-berdayaan ? .
Juga ketika pasca Ramadhan, liarnya nafsu-nafsu ilegal kembali menggerogoti kehidupan, menguasai bahkan memangsa semua yang meskipun bukan miliknya (apapun itu) maka kemanakah konsistensi air mata Ramadhan yang kita tumpahkan di khusyu'nya momentum malam-malam PERTOBATAN ?.
Ushikum wanafsi bitaqwallah, Wallahu a'lam bisshawab.
Penulis/Kontributor :
Burhanuddin Hamal (Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec. Tinambung Polewali Mandar)