Kaltim (Kemenag) --- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Suparman, memantau progres pembangunan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Hingga saat ini, pembangunan basilika yang menjadi ikon toleransi dan moderasi beragama di kawasan IKN tersebut telah mencapai 55 persen.
Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan bersama perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Otorita IKN, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Dirjen Bimas Katolik meninjau area konstruksi, mendengarkan paparan teknis dari pihak pelaksana proyek, dan memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai dengan jadwal dan standar mutu yang telah ditetapkan.
“Kita bersyukur, progres pembangunan Basilika Nusantara menunjukkan hasil yang sangat positif. Dari laporan yang kami terima, capaian fisik sudah di atas 55 persen. Ini buah kerja keras dan sinergi banyak pihak yang ingin menghadirkan rumah ibadah megah dan bermartabat di jantung Ibu Kota Nusantara,” ujar Suparman di Kalimantan Timur, Kamis (16/10/2025). Hadir mendampingi, Direktur Urusan Agama Katolik, Salman Habeahan.
Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius dibangun di atas lahan seluas hampir 12.000 meter persegi, dengan fasilitas utama meliputi gedung gereja empat lantai, rumah uskup, taman doa dan Jalan Salib, Goa Maria, serta bangunan penunjang lainnya. Bangunan ini dirancang untuk menampung sekitar 1.600 umat dan akan menjadi basilika pertama di Indonesia yang berdiri di kawasan pusat pemerintahan baru.
Dirjen Bimas Katolik menegaskan, pembangunan basilika ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Katolik, tetapi juga sebagai simbol persaudaraan dan kerukunan umat beragama di IKN.
“Kehadiran Basilika Nusantara akan menjadi penanda bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan spiritual dan nilai-nilai kebangsaan yang meneguhkan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Suparman juga mengapresiasi dukungan dari Kementerian PU yang terus mengawal pelaksanaan teknis proyek, serta Otorita IKN yang memfasilitasi penyediaan lahan dan perizinan. Dirjen Bimas Katolik berharap pembangunan basilika dapat selesai tepat waktu, sesuai target pada Desember 2025, sehingga dapat segera digunakan untuk pelayanan pastoral dan kegiatan rohani umat Katolik di kawasan IKN dan sekitarnya.
Kunjungan diakhiri dengan pertemuan bersama Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono terkait rencana peresmian Masjid Negara dan Gereja Basilika yang rencananya diadakan pada Juni 2026.