Pasangkayu (Humas Kanwil) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, menghadiri dan membawakan materi dalam Dialog Lintas Agama yang diselenggarakan di Kantor Kemenag Pasangkayu. (Sabtu, 22/03/2025)
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama serta mempererat hubungan antar komunitas keagamaan di wilayah Sulawesi Barat.
Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Pasangkayu, H. Muhammad Hatta, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kondisi di Pasangkayu saat ini sangat harmonis, namun upaya menjaga dan memperkuat kerukunan tetap menjadi prioritas utama.
Selanjutnya, dalam materi H. Adnan Nota mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi disharmoni mengingat keragaman geografis dan agama yang ada. Namun, ia menegaskan bahwa perbedaan tersebut justru bisa menjadi kekuatan besar jika mampu dikelola dengan baik.
"Indonesia ini memiliki banyak perbedaan, baik dari segi geografis maupun agama. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber konflik. Namun, justru karena keberagaman inilah, kita memiliki potensi menjadi bangsa yang besar dan kuat," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah menjadi rujukan dunia dalam menjaga kerukunan, karena mampu memelihara dan merawat kedamaian di tengah masyarakat yang majemuk.
Ia juga menekankan bahwa dialog lintas agama adalah jalan tengah dalam menghadapi perbedaan pandangan, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun budaya.
Melalui dialog, silaturahmi dan kebersamaan dapat terus terjaga, sehingga setiap persoalan dapat ditemukan solusi bersama.
"Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk saling dihormati dan dihargai. Kita harus terus membangun komunikasi, karena dengan dialog, persaudaraan akan semakin erat," ujarnya.
Sebagai wujud nyata komitmen Kemenag dalam merawat kerukunan, Kanwil Kemenag Sulbar sedang merencanakan pembangunan rumah ibadah multiagama di lingkungan kantor sebagai simbol harmoni dan kebersamaan. Selain itu, setelah bulan Ramadan, akan dilaksanakan Kemah Kerukunan se-Sulawesi Barat yang rencananya digelar di Kabupaten Mamuju Tengah.
Di akhir penyampaiannya, ia menegaskan bahwa keberagaman harus terus dirawat melalui pertemuan dan dialog yang berkesinambungan.
"Kita harus saling bertemu dan berdialog agar perbedaan tidak menjadi jurang pemisah, tetapi justru menjadi kekuatan untuk saling memahami, menghargai, dan menghormati antar pemeluk agama," tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam memperkuat moderasi beragama dan menciptakan suasana yang damai serta harmonis di Sulawesi Barat.
Wilayah
"Perbedaan Bukan Untuk Dipertentangkan", Pesan Kakanwil pada Dialog Lintas Agama di Pasangkayu
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 15:38 WIB
