Seabad sudah Wanita Katolik RI berkiprah di bumi Nusantara ini. Tentu waktu yang panjang itu sudah mengukir berbagai prestasi di bidang karya pelayannya. Kepengurusan dalam tubuh Wanita Katolik RI selama itu pun silih berganti. Ormas Katolik ini didirikan tahun 1924 oleh Raden Ajeng Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra.
Pada usia yang keseratus tahun ini setiap DPC pasti membuat perayaan meriah untuk mensyukuri berbagai berkat yang telah diterima. Begitu pula Wanita Katolik RI DPC St. Maria Mamuju tidak ketinggalan dalam memeriahkan hari bersejarah. Atas inisiatif pembimbing rohani, P. Wilhelmus Tulak, Pr, diadakanlah jalan santai pada Sabtu (27/7/2024). Jalan santai dimulai dari halaman Paroki St. Maria Mamuju menuju pantai Manakarra selanjutnya berputar ke lapangan Ahmad Kirang dan kembali finish di halaman gereja. Jalan santai yang dibuka oleh P. Vikep Sulbar, P. Oc. Samson Bureny, diikuti oleh umat Paroki St. Maria Mamuju, DPC St. Mikael Tobadak, ranting Tommo, Kakullasan serta ketua presidum DPD Sulawesi Selatan. Jumlah peserta jalan santai diperkiaran 300-an orang.
Di kompleks gereja yang luas sudah tersedia berbagai jenis makanan lokal telah disiapakan oleh ibu-ibu dan para donatur yang dibagikan kepada para peserta. Tidak butuh waktu lama, acara dilanjutkan dengan senam bersama di bawa instruktur Ibu Liem dan Uwe’ Atti. Suasana sangat ramai dan penuh persaudaraan karena semua peserta larut dalam alunan musik dengan mengikuti goyangan instruktur senam.
Mentari pagi sudah membelai wajah setiap peserta disertai keringat sebagai hasil dari goyang badan kiri kanan, belakang depan. Akhirnya tibalah acara yang ditunggu-tunggu yakni pengundian hadiah. Banyak hadiah yang disiapkan oleh panitia. Ibu Clara Surya Parerung yang bertindak sebagai MC mempersilahkan peserta untuk mencabut 10 undian dan begitu seterusnya. Ada 30 hadiah hiburan dan 4 hadiah utama. Setiap peserta menanti menunggu nomornya disebut. Hoki tak bisa dilawan, ada keluarga yang anggotanya hampir semua mendapat hadiah, ada pula yang tidak. Mungkin inilah yang yang disebut lucky.
Hadiah utama diserahkan oleh Vikep Sulbar dan diberikan kepada mereka yang beruntung. Tawa, senang, bahagia bercampur dalam satu ikatan persaudaraan. Tentu ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang mempersiapkan acara jalan santai ini tak terkecuali penyedia hadiah-hadiah yang menjadi penyemangat bagi para peserta.
Perayaan seabad Wanita Katolik RI dimahkotai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikep Sulawesi Barat, P. Oc. Samson Bureny, Pr dan Pastor Penasehat rohani, P. Wilhelmus Tulak, Pr selaku Pastor Paroki St. Maria Mamuju. Perayaan yang berlangsung 1,5 jam dimulai dengan perarakan dan diiringi oleh tari Pa’gellu (tarian tradisinonal suku Toraja) yang dibawakan oleh 5 orang anggota WKRI. Perarakan selanjutnya diikuti oleh para anggota Wanita Katolik RI yang mengenakan pakaian kebaya, seragam Wanita Katolik RI dan disusul para petugas liturgi.
P. Sam dalam renungannya menggarisbawahi penggandaan roti dalam bacaan Injil hari ini sebagai sebuah mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Dikatakan bahwa perikop ini sudah sering didengarkan bahkan sebagai teks klasik. “Demikian halnya dengan hidup kita juga sebagai sebuah mukjizat, dimana kita lahir tanpa membawa sesuatu pun. Namun, kini kita sudah memiliki berbagai hal dalam kehidupan sosial dengan segala kempuan kita. Dan inilah yang juga sesungguhnya menjadi mukjizat. Semua ini terjadi dalam Tuhan”, ungkap Vikep.
Frase, “Orang banyak yang datang mengikuti Yesus dimana mereka belum makan”. Filipus mengatakan dimana mereka bisa mendapatkan makan sebanyak ini. Filipus menyerah sehingga ingin menyuruh orang banyak pulang saja. Vikep mengatakatan bahwa kita pun terkadang mencari jalan singkat. Tidak berani bertanggung jawab. “Di sini kita diharapkan agar tidak cepat menyerah dalam hidup yang memang tidak ringan ini tetapi kita harus berserah kepada Tuhan melibatkan Tuhan dan mukjizat akan terjadi”, tegas P. Sam.
Kita semua adalah murid Tuhan. Maka kita dipanggil sebagai murid. Kita dipanggil untuk tugas yang tidak ringan atau enteng tetapi berat dan itu bisa selesai dengan baik bila selalu bersama Yesus. Maka bila Wanita Katolik RI hari ini merayakan 100 tahunnya, maka seyogiaya semakin mampu menerapkan misi: mengembangkan kemampuan, menghimpun aspirasi, memperjuangkan kesetaraan, dan kepedulian pada lingkungan.
“Kita bisa memiliki apa saja atau tidak memiliki. Dalam kelimpahan atau kekurangan kita tetap harus berkarya karena kesempuraan ada di dalam Dia. Apa yang kita miliki atau tidak, kita berpasrah kepada Tuhan sehingga bisa tejadi mukjizat. Di sini iman terjadi dalam Kristus. Jangan saat kita dapat masalah baru cari Dia. Ada masalah tidak ada masalah harus selalu bersama Dia. Ia adalah roti hidup. Kini dan kapan pun kita harus selalu dalam Dia yang memberi hidup kepada kita,” harap P. Sam.
Setelah renungan dilanjutkan dengan Pembacaan SK oleh Sekretarias DPC St. Maria Mamuju, Agustina Palimbong. Pelantikan pengurus Ranting Kakullasaan yang terpilih yakni Martina Sumarni sebagai ketua dan Wakil Lilia Parerung dilakukan oleh ketua DPC St. Maria Mamuju, Alfrida Tarukan dan diberikan berkat oleh pembimbing rohani.
Sebelum penutupan, wakil ketua Wanita Katolik RI DPC St. Mari Mamuju drg. Frederika Raya menyampaikan ucapan terima kasih kepada vikep, pembimbing rohani dan semua yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Perayaan Ekaristi yang berjalan lancar dan aman ini ditutup dengan foto bersama.
Acara ramah tama yang dilaksanakan di basement gereja segera setelah perayaan Ekaristi yang dihadiri oleh ketua presidium dari Sulsel, persekutuan wanita-wanita gereja di Mamuju: GKSB, Kibaid, Gereja Toraja, Gereja Toraja Mamasa. Hadir pula pengurus IBI, NU, Bank BTN, Pemberdyaan Perempuan. Acara dimulai dengan doa pembukaan yang dibawakan oleh P. Oc. Samson Bureny, selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya yang dipimpin oleh Ibu Seyti Karundeng, dan pemutaran video selayang pandang Wanita Katolik RI.
Selanjutnya laporan ketua panitia yang disampaikan oleh Lorensiana Balik. Sebelum sambutan, kembali ditampilkan tari Pa’gellu dibawa asuhan drg. Frederika Raya. Mereka tampil memukau dimana para hadirin memberikan “saweran” sebagai apresiasi atas penampilan sebagaimana lazimnya.
Penasihat rohani, P. Wilhelmus memberikan sambutan pertama. Beliau menyampaikan bahwa selamat kepada semua Wanita Katolik RI dan selamat kepada pengurus ranting yang baru dilantik. Dikatakan bahwa bila dulu wanita tidak mendapat tempat yang semestinya dalam masyarakat karena mereka hanya di belakang layar tapi kini berkat emansipasi yang diprakarsai oleh R.A Kartini, peran wanita mejadi diperhitungkan. Mereka sudah mampu mengespresikan diri dalam banyak hal. “Sebagai pastor, saya berharap agar perempuan baik sebagai wanita maupun sebagai ibu harus selalu setia pada fungsi yang tak tergantikan. Melahirkan anak-anak untuk ikut ambil bagian dalam masyarakat bangsa dan negara. Kartini sang emansipator, dalam kesibukkannya melakukan semua itu dengan baik. Semoga para Wanita Katolik RI juga demikan. Wanita Katolik RI sebagai Ormas yang ambil bagian dalam kehidupan masyarakat, kegiatannya tidak di sekitar altar tetapi di tengah masyarakat. Dimana Ormas ini berfungsi untuk pembinaan anggota/internal dan wadah pengabdian untuk berpatisipasi dalam membangun bangsa, “ungkap P. Wilhelmus.
Selanjutnya ketua Presidium, Hermina Sente mengucapkan: “Banyak terima kasih kepada Vikep dan penasehat rohani atas perayaan syukur ini. Terima kasih yang sama juga ditujukan kepada semua yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Dan ucapan selamat kepada pengurus ranting yang baru dilantik, semoga dapat menjalankan tugas dengan baik. Saya berharap agar ke depan dibentuk Dewan Pengurus Sulbar karena sudah memenuhi syarat”, harap Hermina. Selanjutnya beliau membacakan sambutan ketua umum Wanita Katolik RI.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mamuju, Hj. Niswah, S.Pd. Dikatakan bahwa proficaiat kepada Wanita Katolik RI yang telah mencapai usia 100 tahun. Semoga karya dan pelayanan ke depan semakin baik dalam melayani masyarakat Mamuju pada khusunya, Sulawesi Barat pada umumnya.
Setelah semua itu, acara ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Sr. Benedicta, MC dan makan bersama yang disiapkan pihak catring Ancu. Semua larut dalam kebersamaan dan suka cita. Proficiat untuk WKRI yang telah berdiri kokoh kuat di NKRI selama 100 tahun dengan mengusung tema Geraknya Budi Membangun Pribadi Mewujudkan Peradaban Kasih. Jaya selalu di tengah dunia yang semakin sophisticated. Tuhan memberkati.
Oleh : Agustina Palimbong – Sekretaris DPC St. Maria Mamuju