Mamuju (humas kanwil) - Penyuluh agama merupakan corong terdepan Kemenag RI dalam menyelesailan persoalan ditengah umat. Dibutuhkan kepekaan para penyuluh agama terhadap lingkungan disekitar tempat dirinya memberikan penyuluhan.
"Para penyuluh diharapkan mampu melakukan dua hal untuk mencegah dan menyelesaikan persoalan umat. Penyuluh dituntut dapat melakukan deteksi dini terhadap sesuatu yang berpotensi menimbukan masalah serta mitigasi terhadap masalah yang sedang dan telah terjadi".
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat H. Syafrudin Baderung saat membuka acara Acara Focus Group Discussion (FGD) melalui zoom meeting (21/11/22).
"Para penyuluh harus melakukan deteksi dini dan mitigasi terhadap setiap persoalan yang terjadi ditengah umat"
Kakanwil mengungkapkan jika deteksi dini merupakan sensibilitas penyuluh dalam melihat objek potensi timbulnya suatu masalah.
Selain itu para penyuluh juga harus melakukan mitigasi sebagai upaya pendekatan dalam mencegah dan menyelesaikan masalah ditengah umat.
Pada kegiatan FGD yang diadakan di Aula Kanwil Kemenga Sulbar ini dihadiri perwakilan penyuluh kabupaten se-Sulbar dengan menghadirkan secara virtual Dr. H. Ahmad Zayadi, M. Pd. (Dirjen Penerangan Agam Islam pada Bimas Islam Kemenag RI) sebagai pemateri. (Fad/Lyn)