Mamuju, 12 Juli 2025 – Dalam semangat pelestarian lingkungan dan penghormatan terhadap makhluk hidup, umat Hindu di Kabupaten Mamuju menggelar kegiatan pelepasan burung dalam rangka memperingati Hari Suci Tumpek Uye, bertempat di areal Pasraman Manakarra Dewata. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Barat, Bapak Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulbar, para penyuluh agama Hindu Kabupaten Mamuju, serta siswa-siswi pasraman sebagai generasi muda penerus ajaran dharma.
Momentum Tumpek Uye yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Wuku Uye dimaknai sebagai bentuk kasih sayang terhadap binatang dan alam, sesuai dengan nilai-nilai ajaran Hindu yang menghormati seluruh ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam perspektif Tri Hita Karana, kegiatan ini mencerminkan harmoni antara manusia dan alam (palemahan), yang merupakan satu dari tiga pilar keseimbangan hidup.
Pelepasan burung bukan sekadar simbolis, melainkan wujud nyata aktualisasi Ekoteologi Hindu, yaitu pendekatan spiritual dalam menjaga dan memuliakan lingkungan hidup. Melalui aksi sederhana namun penuh makna ini, umat Hindu diajak untuk kembali menginternalisasi nilai-nilai ekologis dalam ajaran agama, sekaligus membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian alam sebagai bagian dari dharma.
Lebih jauh, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan umat Hindu terhadap implementasi Asta Cita yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI, khususnya dalam aspek pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Pendidikan dini kepada generasi muda melalui pasraman menjadi kunci dalam membangun karakter cinta lingkungan yang berakar dari nilai-nilai agama.
Kegiatan ini pun menjadi cerminan bahwa ajaran agama tidak hanya berkutat pada tataran spiritual dan ritualistik, melainkan mampu menjawab tantangan zaman, seperti krisis ekologi dan degradasi lingkungan. Melalui peringatan Tumpek Uye dan pelestarian nilai-nilai Tri Hita Karana, umat Hindu diajak untuk menjadikan lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan beragama.
Kontributor : Gede Cameng Janardana, S.Pd.H (Penyuluh Agama Hindu Kabupaten Mamuju)