Mamuju (Humas Kanwil) - "Jika ingin beli jeruk, belilah di warung Pak Haji, kalau kamu kinerjanya buruk, jangan harap naik gaji". Inilah prolog yang menjadi ciri khas Pembimas Buddha TS. Haryanto saat menjadi pembina apel pagi di halaman Kanwil kemenag Sulbar, rabu, 25 Oktober 2023.
Dalam amanatnya, ia mengangkat slogan yang bisa menjadi motivasi dan penyemangat bagi seluruh peserta apel, "disiplin tanpa harus diawasi, bekerja tanpa harus diperintah, tanggungjawab tanpa harus diminta”. Penegasan yang luar biasa bila diresapi secara baik.
Menurutnya, penerapan bekerja ikhlas menjadi hal yang utama, cerdas dan tuntas dapat teraktualisasi dalam kerja dan kinerja kita," urainya penuh makna.
Belum lagi jika kita memiliki kedisiplinan, "disiplin tanpa diawasi menjadi magnet dalam beraktivitas, bahwa ketika kita bekerja, istirahat, pulang kerja, semuanya sudah terjadwal dan diatur oleh waktu, sehingga kita menjadi aparatur yang memiliki dedikasi dan profesionalisme.
"Saya berharap kita dapat memanfaatkan waktu di kantor untuk pelayanan dan kinerja yang baik dengan melakukan kreativitas dan inovasi," tutur pria yang gemar bersepeda ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, "bekerja tanpa harus diperintah, mengandung makna bahwa kita harus terus bekerja, ada inisiatif, bila ada hal yang penting dan bisa meningkatkan kebaikan bagi institusi, segera laksanakan tanpa harus ada perintah, namun harus dikomunikasikan. Karena kinerja kita akan baik bila kita faham tusi kita masing-masing".
Selanjutnya, ia menyambung pantunnya " Tanggung jawab tanpa harus diminta", memiliki makna yang mendalam bahwa, apa yang kita lakukan harus segera kita laporkan kepada pimpinan, dan mengecek kembali apa yang telah kita kerjakan.
Di akhir sambutannya, TS. Haryanto menutup dengan sebuah pantun sebagai pemantik semangat dalam meningkatkan kinerja, "Makan pagi dengan roti, pergi ke pasar naik delman, kuatkan fisik dan juga hati, untuk selesaikan pekerjaan." ( erw )