Mamuju (Humas Kanwil) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat penting terkait penguatan program dan kegiatan tahun 2025 serta persiapan Kemah Bakti Moderasi Beragama. (Rabu, 12/02/2025)

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Sulbar, H. Adnan Nota, dengan dihadiri para Pejabat Administrator, para Ketua Tim Kerja serta Panitia di lingkungan Kanwil Kemenag Sulbar.

Dalam arahannya, H. Adnan Nota menekankan agar pelaksanaan rapat kerja (raker) tahun ini tidak sekadar mengulang pola kegiatan sebelumnya.

Ia meminta agar setiap program dirancang secara sistematis dan sesuai dengan target Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029, dengan prioritas pada layanan nyata bagi masyarakat.

Kakanwil menjelaskan bahwa Moderasi Beragama harus menjadi salah satu program utama Kementerian Agama. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di berbagai lembaga pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren juga harus mendapat perhatian serius.

“Program raker harus berorientasi pada pencapaian Renstra. Jangan buat program tanpa mendasar pada Renstra, karena kita ingin semua yang kita lakukan benar-benar membawa hasil sesuai tujuan. Pastikan ada dokumen berupa buku sebagai hasil akhir dari raker ini, agar menjadi pedoman program kerja ke depan,” ujar H. Adnan Nota.

Ia juga mengingatkan bahwa alokasi anggaran harus dikelola secara efektif dengan memanfaatkan berbagai sumber, termasuk kegiatan berbasis daring yang lebih hemat biaya (low cost).

Selain membahas program kerja, Kakanwil juga menyinggung persiapan Kemah Bakti Moderasi Beragama, yang rencananya akan dilaksanakan pada April atau Mei 2025 setelah Hari Raya Idulfitri. Kegiatan ini akan berkolaborasi dengan Sako Pramuka Ma’arif NU, Kwarcab Pramuka Mamuju Tengah, serta Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah.

“Persiapkan dengan matang kepanitiaannya. Jika terlaksana setelah Lebaran, kita bisa menggabungkan dua agenda sekaligus, yaitu Halal Bihalal dan Kemah Bakti Moderasi Beragama,” jelas Kakanwil.

H. Adnan Nota meminta ketua panitia untuk memastikan hasil raker terdokumentasi dalam bentuk buku yang bisa dijadikan pedoman oleh seluruh bidang dan kantor Kemenag kabupaten.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara program di tingkat provinsi dan kabupaten agar saling mendukung dalam pencapaian target bersama.

“Program-program di kabupaten harus mensupport program yang ada di provinsi, dan sebaliknya. Sinergi ini penting agar tujuan besar kita tercapai,” tambahnya.