Kakanwil Kemenag Sulbar Ajak Penerapan “3 Si”: Literasi, Aktualisasi, dan Kolaborasi dalam Pengelolaan Madrasah Yayasan Al Chaeriyah Mamuju

Bimtek EDM ERKAM

Mamuju – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, mengajak seluruh pengelola dan civitas Yayasan Al Chaeriyah untuk menerapkan tiga prinsip penting dalam pengelolaan dan manajemen madrasah, yakni “3 Si: Literasi, Aktualisasi, dan Kolaborasi.”

Ajakan tersebut disampaikan saat memberikan pembinaan di Aula Yayasan Al Chaeriyah, dalam suasana penuh semangat dan keakraban.

Dalam pemaparannya, Kakanwil menegaskan bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, literasi bahasa, serta kemampuan memahami perkembangan zaman.

“Pelajari zaman, kuasai zaman. Kalau kita tidak mau belajar dan tidak mau beradaptasi terhadap perubahan, maka zamanlah yang akan meninggalkan kita,” ujar H. Adnan Nota dengan penuh makna.

Menurutnya, pengelola madrasah harus mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat agar tidak tertinggal oleh arus kemajuan teknologi dan informasi yang begitu cepat.

Lebih lanjut, Kakanwil mengajak peserta untuk mengaktualisasikan konsep-konsep baik menjadi tindakan nyata. Ia menukil kisah humoris namun sarat makna dari KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang karakter bangsa-bangsa di dunia dalam bekerja.
“Gus Dur pernah berkata, Jepang itu sedikit bicara tapi banyak kerja. China banyak bicara dan banyak kerja. India banyak bicara tapi sedikit kerja. Nigeria sedikit bicara dan sedikit kerja. Lalu ditanya, Indonesia termasuk yang mana? Gus Dur terdiam sejenak, kemudian menjawab, tidak termasuk semuanya, karena apa yang dibicarakan dan dikerjakan sering kali berbeda,” tutur Adnan yang disambut tawa peserta.

Dari kisah itu, Kakanwil menegaskan pentingnya konsistensi antara ucapan dan tindakan.

“Satu ons aksi lebih baik daripada satu ton teori tanpa aksi,” tegasnya, seraya mengingatkan agar setiap insan madrasah mampu menerapkan nilai-nilai kerja nyata dalam pengabdian.

Poin ketiga yang ditekankan H. Adnan Nota adalah pentingnya kolaborasi dalam mengelola lembaga pendidikan. Menurutnya, sehebat apapun seseorang, tidak akan menghasilkan perubahan besar jika bekerja sendiri.

“Hanya satu orang yang jago tidak akan cukup. Dengan adanya pembagian tugas dan penghargaan terhadap setiap ide sekecil apapun, maka kerja sama akan melahirkan kekuatan besar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa mengelola banyak orang memang tidak mudah, tetapi dengan ketulusan hati dan kerja kolektif, semua tantangan bisa diatasi.

“Kerja sama yang dilakukan dengan hati akan memudahkan semua hal, terlebih jika dilakukan secara kolektif sebagaimana di Yayasan Al Chaeriyah,” tambahnya.

Menutup arahannya, Kakanwil mengutip firman Allah dalam Surah Al-Isra ayat 7:

> “Jika kamu berbuat baik, maka (kebaikan) itu untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu pun untuk dirimu sendiri.”

Dengan penuh harap, beliau mengajak seluruh peserta untuk terus melakukan perbaikan dan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Ayo berbenah, ayo kita berubah menuju arah kebaikan. Sebagaimana firman Allah Swt surah Al Isra ayat 7, jika berbuat kebaikan maka kebaikan itu untuk dirimu sendiri. Insya Allah, Al Chaeriyah akan semakin maju dan berkembang” pungkasnya.


Wilayah LAINNYA