Jabarkan Target Kinerja 2025, Bidang Penmad Teken Perkin

Penandatanganan perkin Bidang Pendidikan Madrasah

Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar melakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2025 disaksikan oleh Kakanwil. (3/1/2025) Dalam pembukanya Kepala Bidang Pendidikan Madrasah menyampaikan 10 sasaran kinerja tahun 2025.
Sasaran tersebut meliputi peningkatan akses pendidikan berkualitas, penyelesaian pendidikan, kualitas penilaian dan kurikulum, layanan pendidikan, karakter siswa, lingkungan belajar, pengembangan pemuda dan kepramukaan, PAUD-HI, serta kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Sementara itu, Kakanwil dalam arahannya sebelum penandatanganan menjelaskan bahwa RKAKL yang sudah ada harus dimasukkan dalam Renstra, karena target pembangunan 5 tahunan akan dituangkan dalam Renstra.

"Yang ada hari ini adalah target 2025, maka kita akan lihat nanti. Tentu saya berharap ini dapat diolah dengan baik. Jangan hanya sekedar memenuhi kewajiban dengan target seadanya namun harus memaksimalkan target yang ada," lanjut Kakanwil Adnan.

"Contoh jika ada 10 madrasah yang belum akreditasi A maka jangan hanya menargetkan 5 madrasah karena ingin di zona nyaman, tapi tetap harus ditargetkan secara maksimal, yakni 10 madrasah," ungkapnya memberikan contoh.

Kakanwil juga menghimbau agar perkin dibreakdown dengan jangka waktu yang semakin detail, dari tahunan kemudian dibreakdown menjadi triwulan kemudian dibreakdown lagi menjadi mingguan.

Sekaitan dengan program kerja yang dilakukan, Kakanwil adnan berharap setiap tugas yang diberikan harus dilakukan, baik mandatory maupun non mandatory, kegiatan yang disupport DIPA maupun yang tidak disupport DIPA. Karena semua tugas akan menjadi bagian dari ekin kita pada bulan disaat kita mendapat tugas tersebut.

"Jika hal tersebut disiplin dilakukan maka insyaallah kita akan mencapai WBK. Karena strategi yang sudah ditetapkan sudah matang, tinggal dilaksanakan," ungkanya.

Kakanwil Adnan juga mengajak seluruh jajaran Bidang Pendidikan Madrasah berjalan dengan ritme yang sama. "Kita harus kerja on the track, mengikuti ritme yang ada. Jika ada yang tidak mampu mengikuti ritme maka akan dikeluarkan dari jalur".


Wilayah LAINNYA