Empat Pilar Penting Strategi Kakanwil Kemenag Sulbar Tingkatkan Mutu Pendidikan

Rapat Koordinasi Daerah Tahap II yang digelar oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Hotel Aflah Mamuju, 02/12/24.

Mamuju – Humas Kanwil - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat  Adnan Nota menghadiri giat rapat Koordinasi Daerah  Tahap II yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Hotel Aflah Mamuju, 02/12/24.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil menyampaikan strategi serta tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Kakanwil mengungkapkan bahwa Kemenag mengelola dua jenis lembaga pendidikan negeri, tetapi jumlahnya masih sangat minim dibandingkan dengan lembaga pendidikan swasta. “Lembaga pendidikan swasta di Kemenag terbagi menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal seperti MI, MTs, dan MA, serta lembaga nonformal yang berfokus pada pendidikan kesetaraan,” ungkapnya.

Beliau menekankan bahwa peningkatan mutu pendidikan dan kesetaraan di lingkungan Kemenag harus berorientasi pada empat aspek utama, yakni keadilan dan kesempatan, relevansi kurikulum, efisiensi, serta kualitas.

Pemerintah terus berupaya memberikan ruang yang adil dan setara bagi seluruh masyarakat untuk mengakses pendidikan. Kakanwil mencontohkan bahwa lembaga pendidikan kesetaraan hadir sebagai wujud keadilan tersebut, terutama di wilayah Indonesia Timur, seperti di Sulawesi Barat.

Kakanwil menyoroti pentingnya kurikulum yang relevan dengan wawasan kebangsaan, birokrasi, dan kenegaraan. Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa kurikulum saat ini masih memiliki tantangan dalam mengakomodasi kebutuhan pasar kerja.

Pendidikan harus berorientasi pada efisiensi dan hasil nyata di lapangan. “Kualitas pendidikan kita saat ini sudah memiliki ukuran, tetapi harus terus ditingkatkan, termasuk dengan pendekatan keterampilan hidup (life skills),” jelasnya.

Selain itu, guru sebagai tokoh sentral dalam pendidikan juga menjadi perhatian khusus. “Guru adalah pemimpin di tingkat satuan pendidikan. Oleh karena itu, pelatihan kepemimpinan, strategi pembinaan, dan peningkatan ilmu mereka harus terus diupayakan,” lanjutnya.

Teknologi menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan. Kakanwil menjelaskan bahwa seluruh madrasah di bawah Kemenag telah menggunakan teknologi digital, termasuk dalam pelaksanaan ujian. Meski demikian, ia mengakui masih ada tantangan berupa minimnya guru yang mampu menguasai teknologi secara maksimal.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Kemenag Sulawesi Barat juga terus mendorong pengembangan kurikulum melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan lembaga pendidikan dari luar wilayah. “Kolaborasi ini penting untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dan berdaya saing,” ungkap Adnan

Beliau juga menekankan pentingnya pelatihan bagi tenaga pendidik dan pengembangan kebijakan berbasis evaluasi. “Evaluasi harus menjadi bagian dari proses peningkatan kualitas pendidikan, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran,” tambahnya

Sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu, Kemenag juga berkomitmen untuk memastikan adanya standarisasi dalam pendidikan. Standar ini akan menjadi acuan dalam setiap kebijakan yang diambil.

Selain itu, media sosial kini juga dimanfaatkan sebagai alat evaluasi dan intervensi untuk memastikan akses pendidikan dapat menjangkau seluruh masyarakat.

Melalui berbagai langkah strategis ini, Kakanwil optimis bahwa kualitas pendidikan di Sulawesi Barat, khususnya di bawah naungan Kemenag, akan terus meningkat. “Pendidikan adalah fondasi pembangunan bangsa. Dengan sinergi semua pihak, kami yakin pendidikan di Sulawesi Barat dapat lebih maju dan inklusif,” pungkasnya.


Wilayah LAINNYA