Mamuju (Kemenag) - Badan Wakaf Indonesia (BWI) mempunyai tugas salah satunya melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional. BWI juga menjadi lembaga yang berfungsi sebagai regulator yang terus mendorong wakaf menjadi solusi untuk mensejahterakan bangsa.
Pengelolaan dan pengembangan wakaf tersebut membutuhan inovasi yang harus terus dilakukan oleh BWI khususnya di Sulawesi Barat. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat dalam sambutan pembukanya pada Rapat Koordinasi Wilayah Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Sulawesi Barat. (26/2/2024)
Salah satu inovasinya dengan melakukan pengembangan khazanah budaya sulawesi barat, seperti inovasi perubahan bahan pakaian adat mandar yang berbahan panas menjadi bahan yang sejuk agar nyaman digunakan sehingga pemasarannya bisa lebih maksimal.
Hal inilah yang menurut Kakanwil Syafrudin membutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak salah satunya Bank Indonesia (BI). Menurut Syafrudin, Sulawesi Barat harus kita kembangkan dengan cara-cara seperti ini, jika tidak kita tidak akan tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu rekan-rekan BWI harus meningkatkan kemitraan bersama Bank Indonesia (BI) karena apapun program yang mengerakkan pertumbuhan ekonomi daerah pasti akan didukung oleh BI dengan memperhatikan faktor strategisnya.
Lebih lanjut dalam pembukanya ia menceritakan bahwa sejarah perkembangan wakaf di Kementerian Agama terlambat dibesarkan, "baru terlihat gemanya di zamannya Menteri Agama M. Nuim. Kenapa?, karena beliau menjabat bukan karena ditunjuk tapi karena wasiat Kyai yang berpesan sebelum meninggal agar M. Nuim menghidupkan wakaf di Indonesia."
Telah diketahui bersama bahwa wakaf adalah aset penggerak ekonomi bangsa. Syafrudin menjelaskan, di negara Islam wakaf lebih diutamakan.
"Jangankan di negara Islam, kampus besar di eropa juga mengikuti sistem wakaf, diberi nama yang lain seperti funding, karena melihat al-Ashar kampus tua yang digerakkan dengan Wakaf".
Meskipun terlambat dibesarkan namun Wakaf terus digeliatkan oleh kemenag karena wakaf tujuannya adalah menggerakkan ekonomi, ketika bergerak di bidang pendidikan tujuannya adalah ekonomi, ketika bergerak di bidang sosial tujuannya ekonomi.
Rakorwil BWI Sulbar ini diikuti oleh 30 peserta yamg merupakan pengurus dan Ketua Badan Wakaf Indonesia 6 Kabupaten se-Sulbar. Hadir pula sebagai narasumber Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Gunawan Purbowo.
Wilayah
Buka Rakorwil BWI Sulbar, Kakanwil Ajak BWI Terus Berinovasi
- Senin, 26 Februari 2024 | 20:57 WIB