Buka Rakor Implementasi REP-MEQR, Kabid Pendidikan Madrasah Jabarkan 4 Komponen Program

Buka Rakor Implementasi REP-MEQR, Kabid Pendidikan Madrasah Jabarkan 4 Komponen Program

Mamuju (Humas) -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Program Realizing Educations Promise Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Tahun 2024 untuk Komponen 2 dan 3, pada Sabtu (06/07/2024). Di Hotel Grand Putra Mamuju, kegiatan Rakor Program REP-MEQR akan dilaksanakan dari tanggal 6 hingga 8 Juli 2024.

Ketua panita, H. Kamaruddin dalam laporannya mengatakan tahun 2024 ini adalah tahun terakhir program REP-MEQR kerja sama antara Kemenag dan Bank Dunia sejak tahun 2020. Hal tersebut diperjelas oleh H. Misbahuddin selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah. Saat memberikan sambutan ia menjelaskan bahwa tahun ini adalah tahun terkahir untuk REP-MEQR yang dibiayai oleh World Bank, namun saat ini Kementerian Agama tengah mengajukan proposal kepada world bank dan bappenas untuk kelanjutan program ini di tahun depan.

Kabid Madrasah juga menjelaskan bahwa REP-MEQR adalah suatu program kegiatan yang khusus dibiayai oleh world bank untuk meningkatkan kualitas madrasah. Adapun fokus peningkatannya pada 4 komponen.

Yang pertama, penerapan perencanaan berbasis elektronik, yaitu EDM, ERKAM. Yang kedua, penerapan sistem penilaian hasil belajar, AKMI. AKMI bukan hanya sekedar data-data tetapi agar mengetahui hasil belajar anak-anak didik kita. Namun penilaian hasil belajar ini diharapkan untuk dimanfaatkan dalam proses perencanaan pembelajaran.

Yang ketiga, pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan. Berbagai macam cara dilakukan agar guru meningkat kualitasnya yakni melalui komponen ketiga ini. 

“Kita harapkan dilakukan pembinaan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan. Beberapa tahun kita telah mendapatkan bantuan untuk pokja (kelompok kerja), Pojka Pengawas, pojka KKM, Pokja MGMP, Pokja KKG dan Pokja MGBK,” terang Misbahuddin. 

Komponen yang keempat, peningkatan pengelolaan data pendidikan madrasah, yakni data EMIS.

Komponen-komponen inilah menjadi sasaran utama MEQR, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. “Inilah tugas kita semua, meskipun berat kita harus jalani, kalau bukan kita siapa lagi yang akan memperbaiki. Ini menjadi tugas kita bersama,” tegas Kabid Pendidikan Madrasah menutup sambutannya.

Sebanyak 19 orang peserta hadir dalam kegiatan tersebut, terdiri dari 19 peserta dari kabupaten dan 7 peserta dari kanwil.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir para Ketua Tim dari Bidang Pendidikan Madrasah; Ketua Tim Kerja Guru H. Adhar, Ketua Tim Kerja Kurikulum dan Kesiswaan H. Muhammad Hamsul, Ketua Tim Kerja Kelembagaan dan Sistem Informasi H. Kamaruddin dan Ketua Tim Kerja Sarana dan Prasarana H. Mahayuddin.


Wilayah LAINNYA