Mamuju (Humas Kanwil) - Demi menanamkan moderasi beragama pada peserta didik sejak dini, Bidang Pendidikan Madrasag menggelar "Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Terintegritasi Moderasi Beragama untuk tingkat MI, MTsN, dan MA". Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat H. Syafrudin Baderung, di Hotel Grand Putra, Mamuju, pada Jumat, 24 November 2023.
Kegiatan ini menjadi langkah konkrit dalam menghadirkan kurikulum yang tidak hanya mengajarkan aspek keagamaan, tetapi juga memasukkan konsep moderasi beragama sebagai bagian penting dalam pembentukan karakter peserta didik.
Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala madrasah, guru dan pengawas. Penyusunan modul ajar ini diarahkan untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTsN), dan Madrasah Aliyah (MA)
Dalam sambutannya, H. Syafrudin Baderung, menggarisbawahi pentingnya kurikulum yang tidak hanya memasukkan aspek keagamaan tetapi juga mengintegrasikan moderasi beragama sebagai nilai sentral dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Ia menyatakan, "penyusunan modul ajar yang berbasis moderat adalah langkah strategis dalam mencetak generasi yang tidak hanya kaya pengetahuan agama tetapi juga memiliki pemahaman yang seimbang dan toleran terhadap perbedaan".
Dalam penjelasan lebih lanjut, ia menyampaikan konsep modul ajar bukan hanya sekadar rangkuman materi, melainkan suatu tata cara yang disusun untuk menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami oleh peserta didik. "Modul bukanlah merangkum materi, tetapi merupakan alat untuk menerjemahkan moderasi beragama dalam konteks pembelajaran," katanya.
Harapannya, modul ajar yang dihasilkan tidak hanya relevan dengan kebutuhan peserta didik, tetapi juga dapat menjadi panduan bagi pendidik dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan pendidikan.
Dengan mengusung semangat membangun karakter dan keberagamaan yang moderat, Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Barat menunjukkan komitmennya untuk mendukung pendidikan agama yang berwawasan luas dan inklusif.
Saya berharap kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif dalam membentuk generasi penerus yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap moderasi beragama.
"Kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini semoga bisa memanfaatkan momen ini dengan baik karena kita tahu bahwa setiap kegiatan pasti menginginkan hasil yang maksimal," tutupnya.