Pasangkayu (Humas Kanwil) - Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Misbahuddin memberikan sambutan sekaligus arahan pada kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pokja KKM MI MTs Kab. Pasangkayu di aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu. (Sabtu, 23/09/2023)
Mibahuddin mengatakan dalam sambutannya, moderasi beragama ini penting di madrasah dikarenakan di sinilah diajarkan dan diberikan dasar-dasar pendidikan agama wasathiyah. Ketika di madrasah tidak dididik dengan baik maka nanti anak-anak akan tumbuh dan membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menjelaskan bahwa salah satu ciri orang yang tidak moderat adalah orang yang tidak menerima perbedaan pendapat orang lain, hanya pendapat sendiri yang dianggap benar.
"Kalau sudah berbeda pendapat dengan dia, maka kalau bukan bid'ah, kafir atau sesat. Jadi hati-hati kalau ada yang mengatakan demikian, maka itu adalah salah satu ciri orang yang tidak moderat.
Lebih lanjut, pada dasarnya di kehidupan seseorang pasti selalu ada perbedaan. Anggap saja kalau di dunia ini tidak ada perbedaan, maka makhluk yang ada di dunia ini tidak akan berkembang.
Kabid. Pendidikan Madrasah mengumpamakan jika bagaimana kalau di dunia ini isinya hanya laki-laki semua atau perempuan semua, tidak akan ada yang namanya tumbuhkembang.
Perspektif dalam melihat hadits dan dalil akan muncul perbedaan pendapat tiap-tiap ulama. Ada yang mengkaji dalil berdasarkan lafadznya dan ada juga yang mengkaji berdasarkan kontekstualnya.
"Ada salah satu hadits yang biasa saya sampaikan terkait perbedaan pendapat, pernah Nabiullah Muhammad Saw bersama sahabatnya sebelum memerangi bani hurairah, Nabi Muhammad bersabda janganlah kalian shalat ashar ketika belum tiba di perkampungan bani hurairah," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada dua kelompok yang berselisih pendapat saat mengkaji hadits rasulullah. Ada salah kelompok yang tidak mau shalat ashar kalau belum tiba di perkampungan bani hurairah, dan kelompok yang satu mengatakan bahwa ketika tiba waktu shalat ashar maka segera laksanakan walaupun belum tiba di perkampungan tersebut.
"Rasulullah membenarkan kedua perbedaan pendapat kelompok tersebut. Pendekatan dalam memahami dalil tersebut bisa menggunakan tekstual dan kontekstual," tambahnya.
Misbahuddin berharap setiap menghadapi perbedaan yang ada dalam kehidupan diupayakan kompromistik dan membuka wawasan dengan cara mencari pendapat-pendapat yang lain. Jangan hanya menerima pendapat di satu sisi karena perbedaan adalah sesuatu yang fitrah.
Wilayah
Bawakan Materi Moderasi Beragama, Kabid Penmad : "Perbedaan Adalah Sesuatu Yang Fitrah
- Sabtu, 23 September 2023 | 17:02 WIB