Mamuju, Humas - Apel pagi jadi momen Pembimas Kristen Ayub menyampaikan hasil RAKER Dirjen Bimas Islam terkait dengan (Renstra) Bimas Kristen untuk periode 2025-2029. (10/9/2024)
Dalam sambutannya, Ayub menggarisbawahi pentingnya kejelasan dan kesederhanaan dalam Renstra. “Kami ingin memastikan bahwa setiap aturan dan indikator dalam Renstra ini jelas dan mudah dipahami.
"Ini penting agar dapat diterapkan secara efektif dan dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini rancangan Renstra masih dalam tahap perbaikan dan akan final pada bulan Juli mendatang setelah serangkaian pertemuan dengan pihak Kemenag eselon I.
Salah satu poin utama yang disampaikan adalah fokus pada isu pendidikan, khususnya penanganan anak putus sekolah. Ayub mencatat bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dengan sekitar 4 juta anak yang belum bersekolah.
Bimas Kristen berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam mengembalikan anak-anak ke sekolah, terutama di tingkat SD dan sederajat. “Pendidikan harus menjadi prioritas utama. Kami berusaha keras agar anak-anak ini mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” tegasnya.
Untuk mencapai tujuan ini, Ayub menekankan perlunya kerjasama antara Bimas Kristen dan berbagai lembaga pendidikan. Dukungan dari dana BOS dan Program Indonesia Pintar (PIP) akan menjadi kunci dalam upaya ini.
“Kolaborasi dengan lembaga pendidikan sangat penting. Dengan dukungan yang solid, kita bisa menciptakan generasi yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan masa depan menuju tahun 2045,” tambahnya.
Hal ini merupakan langkah strategis Bimas Kristen dalam menangani masalah pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan visi yang jelas dan strategi yang terencana, Bimas Kristen berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.