Mamuju - Sabtu (7 Juni 2025) merupakan hari bersejarah bagi umat Buddha di Sulawesi Barat karena pada hari ini dilangsungkan perayaan Sannipāta Waisak. Perayaan ini dipusatkan di Hotel d’Maleo and Convention, dan dihadiri sekitar 450 orang.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Panitia, Bapak Budi Oetomo, S.E., bahaa Perayaan Sannipāta Waisak bagi umat Buddha merupakan perayaan keagamaan yang sangat penting. Istilah sannipāta sendiri menekankan bahwa perayaan Waisak bukan sekadar seremonial, melainkan merupakan pertemuan batin umat Buddha dalam mengenang dan merenungkan tiga peristiwa besar yang menjadi dasar ajaran Sang Buddha: kelahiran, pencerahan, dan parinibbāna.
Kegiatan Sannipata Waisak ini di hadiri tiga Bhikhu Sangha yakni: YM Bhikku Subbhapanno Mahatera, YM Bhikkhu Sirirattano Mahatera, YM Bhikkhu Jayamedho Thera, dan ketua umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaya. Adapun umat Buddha yang hadir datang dari berbagai wilayah, antara lain Mamuju, Waiputeh, Parepare, Makassar, Bone bahkan dari Kalimantan.
Para pejabat yang turut hadir antara lain Gubernur Sulawesi Barat, Kapolda Sulawesi Barat, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulbar, Pembimas Buddha, Pembimas Katolik, Pembimas Buddha dari Sulawesi Selatan, serta unsur Forkopimda lainnya. Semua menyatu dalam kebersamaan dan kehangatan guna mewujudkan tema yang diusung “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Mewujudkan Perdamaian Dunia.”
Perayaan dimulai pada pukul 16.15 WITA dan berlangsung dengan lancar serta khidmat. Dalam kegiatan ini, ditampilkan persembahan lagu dari anak-anak, remaja, serta tari-tarian yang dibawakan oleh umat Buddha sendiri. Semua ini melambangkan kegembiraan dan semangat kebersamaan dalam menyambut perayaan Sannipāta Waisak.
Pesan Sannipāta Waisak dibawakan oleh YM Bhikkhu Subbhapanno Mahatera. Dengan bahasa yang halus dan menyejukkan, beliau menyampaikan salam hormat kepada seluruh tamu undangan.
Dalam pesannya, beliau menyatakan bahwa perayaan Sannipāta adalah milik kita semua, karena ajarannya memuat nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang bersifat universal. Beliau berpesan agar setiap orang tidak hidup hanya untuk dirinya sendiri, tidak terjebak dalam ego, tetapi justru meningkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk mewujudkan perdamaian dunia, yang harus dimulai dari perdamaian dengan diri sendiri. Dengan demikian, kita dapat hidup rukun dan damai, menuju satu tujuan yang sama.
Dalam sambutannya, Kabag TU H. Suharli yang mewakili Kakanwil Kemenag Sulawesi Barat, menyampaikan bahwa perayaan Hari Raya Waisak merupakan perayaan tahunan yang dirayakan oleh umat Buddha. Ia berharap agar damai dan kebahagiaan senantiasa menyertai kita semua.
Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat akan membangun rumah ibadah dalam kompleks perkantoran sebagai wadah bagi masing-masing umat beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Selanjutnya, Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Drs. R. Adang Ginanjar S, menyampaikan ucapan selamat kepada umat Buddha yang merayakan Sannipāta Waisak. Beliau menyampaikan bahwa Sannipāta merupakan pertemuan spiritual untuk semakin memperkuat iman. Ia berpesan agar dengan momentum ini, ruang spiritual dalam diri kita semakin berkembang, dan kehidupan keagamaan pun semakin baik.
Gubernur Sulawesi Barat yang memberikan sambutan terakhir, menyampaikan harapannya agar umat Buddha semakin meningkatkan iman dan pemahaman ajaran Buddha, agar bebas dari penderitaan (dukkha). Dengan bebas dari penderitaan, manusia menjadi semakin bebas dalam menjalani hidup, dan dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini pula, diadakan Doa Kebangsaan yang dipimpin oleh YM Bhikkhu Sirirattano Mahatera dan didampingi oleh perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Hal ini menunjukkan persaudaraan dan kebersamaan antarumat beragama dalam membangun kehidupan yang harmonis, saling menghargai, dan menjaga satu sama lain.
Seluruh rangkain acara ini berjalan dengan baik berkat kerja keras panitia dibawah pendampingan Bapak Charlie Wijaya, SH yang juga merupakan anggota FKUB Kabupaten Mamuju.
Sebagai tanda penghargaan, diberikan cenderamata kepada para pejabat yang memberikan sambutan, serta kepada para pengurus rumah ibadah Buddha. Setelah kegiatan Sannipāta, acara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus baru yang dilaksanakan di Water Park Maleo. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan makan malam bersama. Proficiat kepada saudara-saudari umat Buddha yang telah merayakan hari keagamaan ini dengan baik dan lancar. Namo Buddhaya!
Kontributor : Anton Ranteallo – Sekretaris FKUB Kab. Mamuju