Ketua DWP Kemenag: Pesantren Berdaya, Umat Sejahtera

Expo Kemandirian Pesantren dalam rangka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional Tahun 2025

Wajo (Humas Kanwil) – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama, Sinarliati, turut memberikan sambutan pada pembukaan Expo Kemandirian Pesantren dalam rangka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Merdeka Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. (Jumat, 02/10/2025)

Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemenag menyampaikan bahwa Expo Kemandirian Pesantren merupakan bukti nyata transformasi pesantren Indonesia yang tidak hanya melahirkan para ulama dan cendekiawan, tetapi juga wirausahawan, inovator, dan pemimpin masa depan.

“MQK menegaskan pesantren sebagai benteng ilmu dan akhlak, sementara expo ini menegaskan pesantren sebagai motor penggerak kemandirian dan kesejahteraan umat. Inilah harmoni indah pesantren sebagai pusat keilmuan sekaligus pemberdayaan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Expo Kemandirian Pesantren bukan sekadar ajang pameran, melainkan cerminan semangat santri dan komunitas pesantren dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur agama. Produk-produk yang ditampilkan, mulai dari kitab, kerajinan, hingga inovasi teknologi, menunjukkan bahwa pesantren adalah laboratorium kehidupan yang melahirkan generasi kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia.

Lebih lanjut, Ketua DWP Kemenag menekankan bahwa program Pesantren Berdaya menjadi wujud penguatan unit usaha berbasis potensi lokal, membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, serta memberikan manfaat tidak hanya untuk internal pesantren, tetapi juga masyarakat luas.

“Kemandirian pesantren bukanlah tujuan sesaat, melainkan cita-cita panjang untuk melahirkan generasi masa depan yang berilmu, mandiri, tangguh, dan berakhlak mulia,” tegasnya.

Acara Expo Kemandirian Pesantren ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi umat serta menjadikan pesantren sebagai pusat pembangunan sosial-keagamaan.


Wilayah LAINNYA