Mamuju – Dalam rangka mewujudkan masjid yang nyaman, inklusif, serta berdaya guna sosial dan ekonomi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan Pembinaan Masjid Percontohan Tahun 2025 pada Selasa (23/09/2025) di Hotel Grand Mutiara, Mamuju.

Sebanyak 37 peserta hadir, terdiri dari Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) kabupaten/kota, Kepala Seksi Bimas Islam, operator Sistem Informasi Masjid (SIMAS), serta pengurus masjid Se-Sulawesi Barat. Kolaborasi lintas unsur ini menjadi upaya bersama menjadikan masjid sebagai pusat peradaban umat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulbar, H. Adnan Nota, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan arahan agar setiap kabupaten dan kecamatan memiliki satu masjid percontohan dari titik strategis yang akan dikembangkan secara menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya penanggung jawab khusus di tiap masjid percontohan demi keberlanjutan pembinaan.

Tak kalah penting, Kakanwil turut mendorong pengembangan lapak ekonomi berbasis masjid sebagai bentuk pemberdayaan umat. Ia menyebutkan bahwa kebutuhan sederhana seperti mi instan dapat diupayakan tersedia secara gratis untuk jamaah. Di sisi lain, masjid juga bisa menghadirkan lapak ekonomi strategis seperti penjualan bensin atau kebutuhan pokok lainnya sebagai dukungan peruntukan masjid dan sekitar.

“Masjid harus hadir bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi umat,” ujar Adnan Nota.

Dalam penutupnya, Kakanwil menegaskan bahwa masjid harus menjadi tempat yang menggembirakan, terbuka bagi siapa pun untuk beribadah, belajar, bersilaturahmi, maupun beristirahat. Masjid bukan hanya bangunan, tetapi ruang yang menyatukan hati umat dalam damai dan kebersamaan.

Pembinaan ini menjadi langkah awal strategis dalam mewujudkan masjid yang ramah lingkungan, ramah disabilitas, dan produktif di seluruh wilayah Sulawesi Barat secara berkelanjutan.