Mamuju – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Adnan Nota, menegaskan komitmen penguatan budaya kerja dan percepatan Zona Integritas (ZI) saat memimpin apel pagi ASN, Senin (20/10/2025). Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa kedisiplinan merupakan kunci utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani.

Sebagai bentuk penegasan implementasi Gerakan Membangun Integritas dan Etos Kerja (GEMBIRA), mulai hari ini diberlakukan kembali sistem absensi manual. Menurutnya, inovasi ini bukan langkah mundur, melainkan strategi penguatan tanggung jawab individu demi akselerasi pembangunan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

“Target kita bukan lagi one year one WBK, tapi one year three WBK,” tegasnya.

Terkait Zona Integritas Rumah Besar (ZIRB), Adnan menekankan pentingnya perubahan pola pikir seluruh pegawai Kemenag.

“Mindset kita harus mindset melayani. Tidak boleh ada sekat. Yang muslim harus siap melayani non-muslim, begitu pula sebaliknya. ZIRB bukan sesuatu yang dibuat-buat, tapi sudah seharusnya menjadi budaya yang berjalan secara alami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menanggapi isu seputar tradisi di pesantren yang tengah ramai diperbincangkan publik. Adnan menegaskan bahwa tradisi penghormatan santri kepada kiai bukanlah bentuk feodalisme, melainkan wujud adab dan etika yang menjadi ruh pendidikan pesantren.

Menjelang tahun anggaran baru, Kakanwil meminta seluruh unit kerja untuk segera memetakan target kinerja sesuai Perjanjian Kinerja (Perkin) yang ditandatangani pada 3 Januari. “Identifikasi program-program layanan yang harus kita tuntaskan dalam satu tahun. Jangan menunda,” pesan Adnan.

Saat ini, Kemenag Sulbar berada di peringkat ketiga nasional dalam progres penyerapan anggaran. Ia optimistis, dengan semangat kolektif dan disiplin bersama, posisi tersebut dapat meningkat. “Saya harap di akhir tahun anggaran nanti kita mampu meraih peringkat pertama,” pungkasnya.