Membangun Kerukunan Umat Beragama: Kunjungan Tim Kanwil Kemenag Sulbar ke Desa Makuang

Kunjungan Tim Kanwil Kemenag Sulbar ke Desa Makuang

Dalam sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama, tim dari Kanwil Kemenag Sulbar siap meluncurkan proyek film dokumenter yang menyoroti kehidupan harmonis di Desa Makuang. (Senin, 13/05/24)

Busrang Riandhy, Analis Pembina Umat bersama dengan timnya, melaksanakan kunjungan langsung ke Desa Makuang untuk memulai tahap koordinasi proyek yang ambisius ini.

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang beragam budaya dan kepercayaan, menjaga kerukunan antar umat beragama menjadi sebuah prioritas yang tak terbantahkan. Desa Makuang, yang terletak di daerah Mamasa, Sulawesi Barat, menjadi pilihan yang tepat untuk mewujudkan visi ini. Dengan keragaman agama yang meliputi Islam, Kristen, dan agama tradisional, Desa Makuang menawarkan gambaran yang kaya akan toleransi dan saling pengertian.

Busrang Riandhy, yang memiliki pengalaman luas dalam urusan agama dan kerukunan, memimpin timnya dengan penuh semangat. Didampingi oleh tim ortala Kemenag Mamasa, Yusuf, dan Anugrah Khaeriyah.

Kedatangan tim Kanwil Kemenag Sulbar ini disambut dengan hangat oleh pengurus Desa Makuang. Mereka menyambut tamu dengan penuh keramahan, menunjukkan tekad mereka untuk mendukung dan berpartisipasi dalam proyek yang mulia ini. Pertemuan awal berlangsung di balai desa, di mana Busrang Riandhy menjelaskan secara rinci tujuan dari pembuatan film dokumenter ini.

"Dengan film ini, kami ingin memperlihatkan kepada dunia bagaimana harmoni antar umat beragama bisa terwujud dengan baik di Desa Makuang," ungkap Busrang dalam sambutannya. "Kami percaya bahwa dengan menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi, kita bisa membawa perubahan positif yang tak terhingga."

Selama kunjungan mereka, tim Kemenag Sulbar berkolaborasi erat dengan pengurus desa dan masyarakat setempat. Mereka mengadakan serangkaian wawancara dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan beragama di Desa Makuang. Dari wawancara-wawancara ini, mereka berharap dapat menangkap esensi dari kerukunan yang ada dan menyampikannya dalam bentuk visual yang kuat dan menginspirasi.

Tidak hanya melakukan wawancara, tim juga berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, seperti mengunjungi tempat ibadah, berbicara dengan pemuka agama. Mereka ingin memastikan bahwa film dokumenter ini tidak hanya mencerminkan kerukunan yang ada, tetapi juga memberikan gambaran yang autentik dan mendalam tentang kehidupan beragama di Desa Makuang.

Kunjungan ini bukan hanya tentang pembuatan film, tetapi juga tentang membangun hubungan yang berkelanjutan antara Kemenag dan masyarakat Desa Makuang. Busrang Riandhy dan timnya berharap bahwa proyek ini akan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Barat.

Sebagai hasil dari kunjungan ini, harapan akan terwujudnya kerukunan yang lebih baik dan kehidupan beragama yang lebih harmonis di Desa Makuang semakin terasa nyata. Dengan film dokumenter sebagai mediumnya, pesan perdamaian dan toleransi akan terus disebarkan, tidak hanya di Sulawesi Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia dan bahkan dunia. (McM)

#fyp #moderasibergama #mtqxsulbar #kemenagmamasa #mamasahebat #busurmamasa #janganlupabahagia #avatar043


Daerah LAINNYA