Sidang Perdana MPL PGIW Sulbar 2024, Gereja Diharapkan Berperan dalam Isu Perubahan Iklim dan Perdamaian Dunia

Sidang MPL PGIW Sulbar 2024

Mamuju, Humas – Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Sulawesi Barat tahun 2024 resmi dibuka. Kegiatan ini mengusung tema penting, yakni memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis, adil, dan sejahtera, bagi semua ciptaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 11/09/24

Pembimas Kristen, Ayub, dalam sambutannya Mewakili Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan pandangannya mengenai peran gereja yang saat ini tidak hanya terbatas sebagai tempat ibadah, melainkan juga rumah bagi pergerakan untuk menciptakan perubahan di dunia, termasuk dalam menyikapi isu global seperti pemanasan global atau global warming yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Ayub menjelaskan berbagai dampak serius dari pemanasan global yang meliputi:

• Mencairnya es di kutub utara dan selatan yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

• Perubahan iklim yang ekstrem, seperti musim kemarau panjang, rendahnya curah hujan, gelombang panas, banjir besar, serta kekeringan berkepanjangan.

• Kebakaran hutan yang menghasilkan kabut asap berbahaya bagi kesehatan.

• Penurunan hasil pertanian.

• Punahnya berbagai jenis hewan.

Ayub menegaskan pentingnya gereja untuk turut berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim, serta menyuarakan isu ini kepada umat. Gereja juga diharapkan dapat berperan dalam memberikan solusi dan langkah-langkah konkret guna menjaga lingkungan dan melindungi bumi dari kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, sidang ini juga membahas peran gereja dalam pembangunan peradaban dan perdamaian dunia. Ayub menekankan bahwa dalam beberapa kasus, pendekatan diplomasi politik antarnegara sudah tidak efektif, seperti dalam konteks konflik Israel saat ini. Oleh karena itu, diperlukan diplomasi melalui keagamaan yang dilakukan oleh para tokoh agama.

Ayub juga mengapresiasi tren positif dalam indeks kerukunan umat beragama (KUB) di Indonesia. Data menunjukkan bahwa indeks KUB terus meningkat dari 73,09 pada tahun 2022, naik menjadi 76,02 pada tahun 2023, dan mencapai 76,47 pada tahun 2024. Peran tokoh agama dalam menjaga kerukunan ini sangat penting dan diharapkan terus berlanjut ke depannya.

Selain isu lingkungan dan perdamaian, persoalan pendidikan juga menjadi perhatian, khususnya terkait 4 juta anak yang putus sekolah di Indonesia. Ayub mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi agar anak-anak tersebut dapat kembali ke sekolah, terutama dalam menyongsong bonus demografi menuju Indonesia emas pada tahun 2045.

Menutup sambutannya, Ayub berharap bahwa sidang ini dapat melahirkan ide-ide dan gagasan baru, serta terus mendorong kreativitas dan inovasi untuk membangun umat melalui lembaga gereja. “Saya ucapkan selamat dan sukses untuk Sidang Majelis Daerah Provinsi Sulawesi Barat,” tutupnya.

Sidang ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkokoh semangat kebangsaan dan kebersamaan.


Wilayah LAINNYA