Pembimas Kristen Himbau ASN Kemenag Tetap Netral dan Jaga Kedamaian

Pembimas Kristen saat menjadi Pembina Apel, Selasa 28 November 2023.

Mamuju (Humas Kanwil) - Netralitas ASN terus digalakkan menjelang Tahun Pemilu 2024 oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat. Terlebih KPU telah menetapkan masa kampanye Pilpres dimulai sejak hari ini, tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Pembimbing Masyarakat Kristen, Ayub, dalam amanahnya pada apel Selasa, 28 November 2023, menyampaikan bahwa 75 hari kedepan telah ditetapkan oleh KPU sebagai masa kampanye capres dan cawapres untuk pilpres tahun depan.

Ia menekankan seluruh ASN Kemenag di Sulawesi Barat agar betul-betul taat pada undang undang nomor 5 tahun 2014 khususnya pasal 2 yang menyatakan setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.

"Kita tidak mau bapak ibu dalam proses ini kita terkena sangsi hanya karena ikut-ikutan dalam kampanye atau misalnya merespon yang tidak semestinya di media sosial," jelas Ayub.



Ia menghimbau seluruh ASN menahan diri selama 75 hari ini agar tidak masuk dalam ranah kampanye, sehingga ASN bisa berkonsentrasi dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Ia juga berharap di seluruh ASN Kanwil terus memberi semangat kepada para guru dan penyuluh di daerah dalam mengawal netralitas untuk kelangsungan pilpres yang baik demi Indonesia yang maju.

Dalam kesempatan tersebut Ayub juga menyampaikan agar ASN Kemenag senantiasa menjaga kedamaian.

"Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tidak mendambakan kedamaian, bahkan semua agama mengharapkan kedamaian," pungkas Ayub.

"Karena itu ketika kita menoleh ke belakang peristiwa yang terjadi di timur tengah, mari kita merenungkan bahwa itu terjadi bukan karena sebuah kemauan kita sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, melainkan sebuah kepentingan identitas", jelas Ayub.

Ia menuturkan bahwa melalui Persekutuan Gereja-Gereja se-Dunia, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia telah menyampaikan berkali-kali di tingkat dunia bagaimana keadilan bisa terjadi di dunia ini khususnya bagi saudara-saudari di timur tengah.

Karena menurutnya ini adalah jaminan konstitusi kita bahwa tujuan kemerdekaan kita adalah bagaimana menciptakan kedamaian, ikut melaksanakan keyertiban dunia berdasarkan kemerdekaanndam perdamaian abadi.

"Kita sebagai ASN harus betul-betul paham keindonesiaan kita, sehingga apa yang menjadi substansi TUSI dan tanggung jawab kita sebagai abdi negara kita update dengan baik dengan terus melihat arahan pimpinan dan menjalankan regulasi yang berlaku," tutup Ayub mengakhiri arahannya.


Wilayah LAINNYA