Piodalan Purnama Sasih Kapat di Pura Catur Parahyangan, Desa Tangkau, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, merupakan momen spiritual yang sangat penting bagi umat Hindu di wilayah ini. Piodalan, yang bertepatan dengan bulan purnama di Sasih Kapat, memiliki makna mendalam sebagai saat yang penuh berkah untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pada saat ini, umat Hindu meyakini bahwa energi alam semesta berada pada puncaknya, sehingga mempersembahkan bakti melalui piodalan menjadi simbol penghormatan kepada Tuhan dalam wujud kemuliaan-Nya.
Pelaksanaan pewintenan pemangku dalam rangkaian upacara piodalan kali ini menambah kekhidmatan acara. Pewintenan adalah proses sakral yang menandakan pengukuhan pemangku sebagai pemimpin spiritual di Pura. Pemangku yang telah menjalani prosesi ini mendapatkan wewenang penuh dalam memimpin upacara keagamaan dan menjaga keharmonisan spiritual umat di wilayah tersebut. Prosesi ini tidak hanya melibatkan ritual keagamaan, tetapi juga merupakan bentuk regenerasi dan pelestarian adat serta tradisi leluhur.
Kehadiran para tokoh penting seperti penyelenggara Hindu dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamuju Tengah, Pokjaluh Provinsi Sulawesi Barat, dan Pokjaluh Kabupaten Mamuju Tengah semakin mempertegas nilai penting dari acara ini. Mereka hadir tidak hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai pendukung utama dalam upaya pembinaan spiritual umat Hindu di daerah ini.
Pada momen piodalan ini, dilaksanakan pula penyerahan sarana kepemangkuan berupa genta dan busana pemangku, yang merupakan bantuan dari Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI. Bantuan ini sangat bermakna bagi para pemangku, karena genta adalah simbol kekuatan suara spiritual yang melambangkan doa dan pujian kepada Ida Sang Hyang Widhi. Sedangkan busana pemangku mencerminkan tanggung jawab dan kesucian dalam melaksanakan tugas keagamaan. Penyerahan ini menjadi simbol dukungan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya dan tradisi keagamaan Hindu di Indonesia.
Dengan berlangsungnya piodalan dan pewintenan ini, diharapkan keharmonisan spiritual umat Hindu di Desa Tangkau semakin terjaga, dan nilai-nilai kebajikan yang diajarkan dalam ajaran agama Hindu dapat semakin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Piodalan Purnama Sasih Kapat menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan, menyatukan tekad untuk terus menjaga tradisi, serta meningkatkan kualitas spiritualitas umat Hindu di wilayah ini.
Gede Cameng Janardana,S.Pd.H
Penyuluh Agama Hindu Kab. Mamuju