Mamasa (humas kanwil) Ibadah Haji merupakan salah satu rukun dalam gama Islam, namun ibadah haji tersebut hanya diwajibkan bagi golongan kaum muslimin yang memiliki kemampuan materi.
Meski tidak difardhukan bagi bagi kaum muslimin tertentu, Ibadah Haji merupakan rangkaian penyempurnaan ibadah dalam agama Islam.
Dibutuhkan fisik, mental serta kesucian hati bagi setiap kaum muslimin yang akan menjalankan ibadah haji untuk mencapai haji mabrur.
Hal tersebut menjadi perhatian utama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov Sulbar, H. Syafrudin Baderung saat memberikan materi pada kegiatan Manasik Haji yang diselenggarakan di Masjid Agung Nurul Yaqin Mamasa (08/05/23).
Menurutnya, kunci mencapai haji mabrur adalah dengan memantapkan hati dan meluruskan niat untuk beribadah kepada Tuhan.
Ia mengingatkan setiap Calon Jemaah Haji (CJH) asal Mamasa agar menghilangkan pikiran dan perbuatan negatif saat akan melaksanakan ibadah haji.
Kakanwil Kemenag sulbar juga mengajak CJH untuk tetap fokus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan manasik haji dan tidak takut dan terpengaruh terhadap hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyuan dalam menjalankan rukun iman yang kelima ini.
Syafrudin pun menegaskan jika Tuhan tidak akan pernah mempermalukan tamunya dengan memperlihatkan aibnya di tanah suci.
"Meskipun beberapa kejadian pernah dialami jemaah haji, namun yakinlah bahwa tuhan tidak akan pernah mempermalukan anda di sana".
Walaupun dirinya tidak membantah hal tersebut namun mantan Kakanwil kemenag Gorontalo ini mengungkapkan jika kejadian tersebut bukanlah sebuah hukuman namun hanya sebagai pelajaran untuk introspeksi diri.
"Jangan takut, Tuhan tidak akan memperlihatkan aib anda. Tapi hal itu hanya untuk dijadikan sebuah pelajaran"
Kegiatan yang dibuka Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi tersebut dihadiri Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulbar, H. Ahmad Barambangy dan Kakan Kemenag Mamasa H. Ramli L.