Mamuju (humas kanwil) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat, H. Syafrudin Baderung menginginkan setiap tenaga pendidik memiliki kemampuan dalam menganalisa pelajaran-pelajaran esensial untuk peserta didik.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Sulbar pada kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang diadakan Bidang Pendidikan Madrah di Wisma Malaqbi Mamuju (14/04/23).
Dalam Kurikulum Merdeka, Tenaga pendidik tidak mesti memiliki kewajiban menghabiskan seluruh isi buku untuk dijadikan sebagai bahan ajar, namun para guru diharapkan mampu memilah pelajaran penting yang akan diajarkan kepada setiap siswa.
"Tidak perlu menghabiskan satu buku untuk diajarkan kepada peserta didik"
Sebab, tujuan utama dari penerapan kurikulum tersebut adalah sebagai program pendidikan untuk pengembangan potensi yang dimiliki seriap peserta didik.
Bahkan menurutnya, kurikulum merdeka belajar merupakan sebuah program yang tepat digunakan setiap madrasah untuk mengembangkan karakter dan minat siswa.
Kakanwil juga berharap agar setiap madrasah memiliki inovasi untuk meningkatkan prestasi diluar pelajaran pokok dibidang agama.
Ia tidak ingin siswa madrasah dipandang sebelah mata karena dianggap tidak memilik kemampuan diluar mata pelajaran dibidang agama.
Syafrudin pun mendorong madrasah di Sulawesi Barat untuk beralih dan menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai respon dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan kemampuan setiap siswa.
Selain kurikulum, Kakanwil Kemenag Sulbar juga akan terus melakukan evaluasi terhadap pengelolaan anggaran agar sekolah madrasah terus mengalami peningkatan mutu.
"Hal ini (pengelolaan anggaran) juga harus dievaluasi. Jangan kita begini terus (tidak ada peningkatan)"
Kegiatan yang diikuti Kasi Penmad Kabupaten, Kepala dan Wakamad Madrasah Negeri se Sulbar ini juga dihadiri Kabid Penmad, H. Misbahuddin, Kasi Guru, H. Hamsul serta para kasi pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar.