Mamuju (Humas Kanwil) – Kakanwil Kemenag Sulbar, Syafrudin Baderung telah melakukan rapat evaluasi dengan para pejabat eselon III termasuk Kepala Kankemenag Kabupaten se-Sulawesi Barat (kemarin, 04/12/2023) tentang serapan anggaran dan langkah-langkah akhir tahun yang harus dilakukan. (Apel/selasa, 05/12/2023)
Di awal amanahnya, Syafrudin Baderung mengatakan khusus untuk kantor wilayah ini, bahwa waktu-waktu yang tersisa ini untuk menyelesaikan laporan-laporan kegiatan yang telah dilaksanakan selama setahun ini. Ia tidak akan mentolelir bidang-bidang ataupun pembimas ataupun TU, kalau LPJ-nya (Laporan Pertanggung Jawaban) tidak ada selesai untuk tahun anggaran ini, maka untuk tahun depan tidak boleh melaksanakan kegiatan.
“Dan kita akan beri punishment (hukuman). Jadi, siapa yang tidak bertanggung jawab terhadap kegiatannya, baik itu bidang dan JFT yang disetarakan, maupun staf dan P3K dan juga honorer, kita akan beri punishment,” ujar Syafrudin Baderung.
Ia melanjutkan, tahun kemarin tidak diberikan punishment, karena ia masih dalam tahap penyesuaian dengan aturan-aturan penyelenggaraan keuangan. “Sekarang ini kita berada di peringkat 1 serapan anggaran, tetapi kita bukan cuma tahu menghabiskan anggaran, tapi tidak tahu membuat laporan atau pertanggungjawaban yang akuntabel.”
“Untuk apa tahu menghabiskan anggaran, tapi tidak tahu bertanggung jawab dengan benar. Padahal yang sangat penting itu adalah bertanggung jawab dengan benar. Jadi, kalau istilahnya juara ini atau peringkat ini bisa kita pertahankan tetapi LPJ-nya tidak ada, maka saya yang akan beri punishment,” lanjutnya dengan tegas.
Kakanwil menerangkan ini harus dilakukan agar supaya tahun berikutnya lebih baik lagi. Tidak hanya tahu menghabiskan anggaran tetapi tahu juga mempertanggungjawabkan anggaran. Dan ini sudah disampaikan kepada semua eselon III, baik Kabag, Kabid Pembimas dan Kepala Kankemenag Kabupaten pada rapat kemarin.
Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan lagi, mumpung mungkin sudah tidak ada lagi perjalanan dan kegiatan lainnya, selesaikanlah LPJ yang menjadi tanggung jawab. Ia akan memeriksa pertanggung jawaban itu di akhir tahun.
“Tapi saya rasa setahun ini sudah berjalan dengan baik, berbagai kegiatan berjalan dengan baik. Walaupun banyak yang harus dibenahi, tetapi saya harap ini bisa diperhatikan dengan baik,” ungkap Kakanwil.
Selain itu, ia menjelaskan walaupun sudah tidak ada kegiatan, tetap diupayakan berada di kantor. Bagi yang tidak punya kegiatan, jangan mencari-cari kegiatan yang ada di luar. Selesaikan apa yang bisa diselesaikan di akhir tahun ini. Saya yakin kita semua kalau bisa melakukan ini dengan baik, kita akan lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
Ia kembali mengingatkan, bahwa sekarang ini berada pada situasi yang harus kita jaga, tidak hanya kondusifitas yang ada di kantor dari sisi pelaksanaan kegiatan, tetapi juga aktivitas ketika berada di luar. “Kita bisa menempatkan diri sebagai orang Kementerian Agama, terutama dalam situasi politik ini, hati-hati karena sekarang sudah masuk pada tahapan kampanye.”
Sebelum menutup arahannya, ia tetap berharap bahwa sebagai ASN harus tetap netral. Kemarin para Kakanwil se-Indonesia bertemu dengan Menteri Agama yang menyatakan bahwa ASN harus netral. Tetapi, netral bukan berarti tidak ada pilihan, pilihan itu ada di tangan Bapak dan Ibu masing-masing.
“Jadi, kita ASN usahakan netral, tapi netral kita memiliki hak pilih. Kita tidak sama dengan TNI/Polri yang tidak memiliki hak pilih, mereka netral yang tidak memiliki hak pilih, Jadi gunakan itu dengan sebaik-baiknya, jangan sampai terlibat dalam hal-hal yang lain,” tutupnya.