Mamuju (humas kanwil) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Barat, Syafrudin Baderung mengungkapkan jika Sulbar merupakan salah satu wilayah paripurna yang mampu menjaga kerukunan antar umat beragama.
Menurut Safrudin, Sulawesi Barat memiliki masyarakat yang dikenal taat beribadah namun mampu menjaga kerunanan baik antar sesama maupun ke pemeluk agama lain.
Meski Sulawesi Barat dihuni oleh mayoritas umat islam namun konflik keagamaan saat jarang terjadi diwilayah yang beribukota Mamuju ini. Penganut agama minoritas bebas melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan intervensi dari agama lain.
Kakanwil Kemenag Sulbar memgatakan jika kehidupan masyarakat Sulbar merupakan kehidupan yang paripurna baik dalam hal menjalankan perintah agama, maupun dalam kehidupan sosial antara satu dengan lainnya.
Syafrudin pun mengklaim jika kebiasaan yang ditunjukkan warga Sulbar telah selaras dengan kata 'Malaqbi' yang selama ini menjadi julukan bagi masyarakat Sulawesi Barat.
"Makanya daerah kami adalah daerah malaqbi karena menjalankan agama secara paripurna serta tetap menjaga kehidupan sosial antar satu sama lain (berbeda suku dan agama)".
Perbedaan suku, agama, adat dan tradisi menurut Syafrudin bukanlah menjadi sebuah masalah di Sulawesi Barat, karena masyarakat sulbar telah memahami hal tersebut.
Sebelum membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Lintas Organisasi Masyarakat dan Keagamaan di Quen Park Hotel (27/09/23), Kakanwil juga menjelaskan mengenai rencana pendidikan lintas agama di Sulawesi Barat di akhir tahun 2023. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terhadap anak didik tentang perbedaan.
"Kita dorong diakhir tahun ada pendidikian lintas agama supaya anak didik bisa paham (perbedaan)" ungkapnya.
Pada kegiatan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Lintas Organisasi Masyarakat dan Keagamaan yang dilaksanakan di Quen Park Hotel ini, mengadirkan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kemenag RI, Wawan Djunaedi sebagai pemateri.