Gus Bowo : Etalase Desain Humas Jadi Magnet Kreatifitas Yang Produktif

Jakarta (Humas Kanwil) - "Humas harus responsif terhadap seluruh informasi terkait layanan Kementerian Agama, karena semua yang berkaitan agama sangatlah sensitif sehingga harus direspon secara cepat agar kegaduhan dan kesalahpahaman bisa teratasi tanpa harus bergulir ditengah masyarakat. Humas menjadi garda terdepan dalam menyiapkan segala sesuatu yang mengarah kepada penguatan kelembagaan".

"Kita harus menjadi bagian terpenting dalam setiap etalase kehidupan dan kita dituntut untuk berkreasi, inovasi dalam mempublikasikan wajah organisasi. Humas harus mobile dan bisa membina relasi, berjejaring dengan humas yang lain. Maka Peran humas sangat vital sesuai perencanaan yang diprogramkan, secara matang (strategy komunikasi publik)".

"Media harus berkolaborasi dalam publikasi kita, selesaikan masalah tanpa masalah, mengawal setiap image lembaga secara inovatif (bersikap dan bertindak konstruktif dan mengkonsumsi informasi yang akuntabel) narasi beritanya nggak usah panjang-panjang (bertele-tele) cukup dengan meme, flyer, video dan lainnya, sehingga kegiatan tersebut bisa diterima secara cepat oleh masyarakat".

Demikian prolog staf khusus bidang Media dan komunikasi publik H. Wibowo Prasetyo pada kegiatan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI dan diikuti oleh para ketua Tim Kerja Subbag Umum dan Humas Kanwil Kemenag se-Indonesia serta JFT Pranata humas se-Indonesia di hotel A-One jakarta pusat, Selasa (22 Agustus 2023).

Sebagai penyaji informasi, humas dituntut untuk memberikan sajian yang menarik, renyah, mak-nyos, enak dan cocok untuk semua kalangan, sehingga narasi yang disajikan dapat diterima khalayak. Tentu dengan memakai bahasa yang mudah dipahami..

Tantangan kita hari ini dan masa depan adalah transformasi digitalisasi informasi yang begitu cepat, sehingga komunikasi publik sebagai salah satu cara untuk menyampaikan program kemenag. Ruang-ruang publik kita isi dengan konten dan narasi program, seperti moderasi beragama, revitalisasi KUA, transformasi/digitalisasi informasi dan lainnya. Sehingga masyarakat dapat menerima Kementerian Agama sebagai pelayan umat dan dekat dengan umat. 

Ia pun mengharapkan bahwa pemanfaatan digital dan penguatan transformasi digital akhir tahun ini harus berjalan, semua proses digitalisasi di Kementerian Agama sudah harus selesai. Ini salah satu pesan Gus Yaqut Menag saat rakor dengan seluruh
Jajarannya semalam. Terciptanya transformasi digitalisasi informasi secara menyeluruh di semua tingkatan.

"Tidak bisa kita menolak, transformasi digital yang begitu cepat, sehingga humas diharapkan mampu melakukan transformasi digital sesuai perkembangan zaman," urai Gus Bowo.

Ia pun memotivasi semua humas se-Indonesia untuk dapat mendesain setiap konten sesuai kebutuhan zaman, mengkampanyekan setiap program (khususnya 7 program prioritas Kementerian Agama) dan kebijakan termasuk prestasi yang telah diraih. Bila ini kita biarkan, jangan salahkan bila masyarakat menilai bahwa Kementerian Agama itu stagnan dan tidak bergerak, hanya itu-itu saja tidak ada inovasi.

"Mohon untuk setiap humas mengapresiasi setiap prestasi sehingga rumah kita mendapat sorotan positif terhadap keberadaan kita," tegas staf khusus Menag bidang Media dan komunikasi publik ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, "Humas harus mampu mengemas setiap informasi dengan kemasan yang menarik, mudah dan sesuai kebutuhan zaman. Manfaatkan semua medsos, jaringan di fungsikan, memiliki team work yang handal, peka dan penuh tanggungjawab. Gusmen di setiap kegiatan selalu mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa semua capaian yang telah kita raih adalah kerja sama kolaboratif, team yang tangguh dan doa sebagai kekuatan yang maha dahsyat pada kinerja yang berintegritas".

Humas tidak boleh kering dari ide, karena ide harus menjadi pola dalam bergerak. Humas merupakan etalase yang harus didesain dengan kreatifitas, maka humas akan menjadi primadona dalam  setiap aktivitas," tutup Gus Bowo ketika memberikan support bagi seluruh peserta. ( lan)


Wilayah LAINNYA