Mamuju (7/6/2025) – Pengurus Daerah Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Sulawesi Barat masa bakti 2025–2029 resmi dilantik dan dikukuhkan dalam sebuah prosesi yang khidmat di D’Maleo Hotel, Mamuju. Seremoni pelantikan ditandai dengan penyerahan pataka dari Ketua PP Permabudhi kepada pengurus baru sebagai simbol estafet kepemimpinan organisasi.
Pelantikan ini disaksikan oleh tiga Bhikkhu Sangha, yakni YM Bhikkhu Sri Subhapanno Mahathera, YM Bhikkhu Siriratano Mahathera, dan YM Bhikkhu Jayamedho Thera. Hadir pula Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaja serta Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol. R. Adang Ginanjar S.
Ketua Permabudhi Sulawesi Barat yang baru dilantik, Sutiah, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan kepengurusan ini sebagai rumah bersama yang inklusif, aktif, dan responsif dalam pembinaan umat serta membangun sinergi dengan lintas agama, pemerintah, dan masyarakat. Ia menekankan bahwa tanggung jawab kepemimpinan merupakan amanah kolektif seluruh pengurus, bukan milik pribadi ketua semata.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaja menegaskan pentingnya memperkuat komunikasi dan kolaborasi antarlembaga keagamaan. “Permabudhi secara aktif membangun sinergi dengan organisasi keagamaan lain seperti PGI, KWI, MUI, NU, Muhammadiyah, dan PHDI, serta berperan dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keterlibatan aktif Permabudhi dalam isu-isu strategis seperti pengurangan sampah plastik, pencegahan stunting, serta pelestarian lingkungan hidup. Dalam konteks ajaran Buddha, hal ini dikenal dengan Eco-Dhamma atau Eco-Dharma—suatu bentuk ekoteologi yang selaras dengan program prioritas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Pada kesempatan yang sama, Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, TS. Haryanto, turut menyampaikan apresiasi dan harapan kepada kepengurusan yang baru. Ia mengajak Permabudhi untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung program Kementerian Agama serta berkontribusi aktif dalam membangun kehidupan beragama yang rukun dan harmonis.
“Dengan semangat kebersamaan, mari kita jadikan Permabudhi sebagai wadah pembinaan umat dan penguatan kontribusi sosial demi terwujudnya Indonesia Emas. Semoga Dhamma senantiasa menjadi pelita dalam setiap langkah pengabdian,” pungkasnya.
Wilayah
Pengurus Daerah Permabudhi Sulawesi Barat 2025–2029 Resmi Dilantik, Kemenag Dorong Sinergi Lintas Agama dan Kepedulian Sosial
Pengurus Daerah Permabudhi Sulawesi Barat 2025–2029 Resmi Dilantik, Kemenag Dorong Sinergi Lintas Agama dan Kepedulian Sosial
- Sabtu, 7 Juni 2025 | 22:06 WIB
