Pameran KIP 2025, Kemenag Usung Tema Kemenag Berdampak

Stand Kemenag pada Pameran KIP 2025 di Jakarta, Selasa (14/10/2025)

Jakarta (Kemenag) —- Untuk pertama kalinya, Komisi Informasi Pusat (KIP) menyelenggarakan Pameran Keterbukaan Informasi Publik, sebuah ajang kolaboratif yang mempertemukan badan publik, KIP dan masyarakat. Pameran ini didukung oleh 70 lembaga publik, dengan 36 stand perwakilan lembaga yang menampilkan berbagai inovasi layanan informasi, termasuk pendekatan digital dan pelayanan berbasis kebutuhan publik.

Acara dibuka oleh Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Donny Yoesgiantoro. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pameran ini merupakan wujud nyata komitmen KIP dalam mendorong keterbukaan informasi yang inklusif. Lebih dari sekadar mempertemukan badan publik, kegiatan ini diharapkan dapat membangun interaksi aktif antara badan publik, KIP, dan masyarakat. Rabu (16/10/2025).

“Pameran ini didorong oleh keinginan dan pemikiran kami yang tidak hanya sekadar mengumpulkan badan publik untuk menampilkan inovasi layanan yang mereka punya, tetapi juga ingin membentuk engagement yang kuat antara badan publik, KIP, dan publik,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Kemenag menampilkan booth bertema Kemenag Berdampak. Ketua Tim PPID Kemenag, Syafrudin Baderung, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih sebagai simbol komitmen Kemenag dalam menghadirkan program dan layanan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Melalui tema Kemenag Berdampak, kami ingin menunjukkan bahwa setiap langkah dan program Kementerian Agama selalu diarahkan untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Ini adalah bentuk afirmasi bahwa keterbukaan informasi bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana menghadirkan manfaat,” tegas Syafrudin.

Pameran keterbukaan informasi publik ini tidak hanya menjadi ajang berbagi inovasi antar badan publik, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk melihat langsung komitmen lembaga publik dalam melaksanakan prinsip transparansi.

Kehadiran Kemenag dengan konsep “Kemenag Berdampak” semakin menegaskan posisi bahwa Kemenag adalah salah satu motor penggerak keterbukaan informasi publik yang adaptif, fleksibel, dan responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat.

Syafrudin menegaskan bahwa pameran ini merupakan momentum penting untuk membuka ruang dialog langsung dengan publik, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, masukan, dan kritik secara konstruktif.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktif memberikan umpan balik. Keterbukaan informasi tidak berhenti pada publikasi, melainkan harus diiringi dengan partisipasi,” pungkasnya.

Gubernur Lemhanas TB. Aceh Hasan Syadzili bersama sejumlah Komisioner KIP berkesempatan mengunjungi stan Kemenag. Ace mengaku terkesan dengan sejumlah produk yang disajikan di booth Kemenag.

Selain menampilkan sejumlah data program Kemenag berdampak, pengunjung dapat melihat sejumlah produk Kemenag seperti Kitab Suci Berbahasa Daerah. Mushaf Bahasa Isyarat, Kitab Suci Agama-Agama selain Islam, dan Mushaf Alquran Braile.


Wilayah LAINNYA