Kakanwil Kemenag Sulbar Kukuhkan Agen Perubahan: Dorong Budaya Pelayanan Unggul dan Birokrasi Bersih

Kakanwil Kemenag Sulbar Kukuhkan Agen Perubahan

Mamuju (Humas Kanwil) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menggelar acara pengukuhan Agen Perubahan yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulbar. (Rabu, 14/05/2025)

Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, H. Adnan Nota, secara resmi mengukuhkan tiga ASN terpilih sebagai Agen Perubahan, dalam rangka mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Dalam sambutannya, Kakanwil Adnan menegaskan bahwa pelaksanaan Zona Integritas tidak boleh hanya menjadi seremoni atau formalitas belaka. Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dalam budaya kerja ASN.

“Zona Integritas ini kita tidak mau hanya jadi ritual dan formalitas semata. Hari ini, kalau ada orang lain yang datang di kantor, disapa, ‘Selamat pagi Pak, ada yang bisa saya bantu’, jangan hanya resepsionis saja yang melakukan itu tapi semua ASN,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelayanan yang ramah dan profesional harus menjadi budaya bersama di lingkungan Kanwil Kemenag Sulbar, meskipun urusan yang dibawa tamu tidak langsung selesai.

“Kalau kita semua ramah, bahkan itu tamu yang kemarin sempat melempar ID card, kini datang kembali dan meminta maaf. Orang pasti akan begitu kalau kita ulangi dengan kebaikan,” ungkapnya.

Kakanwil juga memperkenalkan filosofi pelayanan yang tengah dikembangkan, yakni GASPUL (Gerakan Aktif dan Sistematis untuk Pelayanan Unggul), sebagai wujud nyata komitmen Kanwil Kemenag Sulbar dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

“Ini bukan ritual, tapi harus berjalan signifikan. GASPUL ini dilakukan oleh siapa? Oleh Kanwil Kemenag Sulbar. Untuk siapa? Untuk publik,” tegasnya.

Tiga Agen Perubahan yang dikukuhkan adalah:
1. Jusman – Fokus pada program Go Green. Kakanwil menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif yang mendukung terwujudnya green office di lingkungan kantor.
2. Hamsul – Bertanggung jawab atas program BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) dengan target ambisius menyelesaikan program ini secara menyeluruh di Sulawesi Barat hingga akhir tahun 2026.
3. Busrang – Mengusung program Sapoku (Sarana Pengendali Informasi Kerukunan Umat Beragama), sejalan dengan semangat moderasi beragama yang menjadi prioritas nasional.

“Apa yang dilakukan oleh teman-teman ini artinya sudah mengerti apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang ASN. Ini juga sejalan dengan harapan Pak Prabowo dan Kiai Menteri,” tutup Kakanwil.


Wilayah LAINNYA